Selasa, 28 Februari 2012

Internasional edisi IX

Konverensi EM Forum
Kupas Keberhasilan EM di Asia


EM Forum  yang berlangsung di Penang Malaysia merupakan konverensi Internasional  membahas perkembangan EM di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Keberhasian teknologi EM dalam berbagai bidang seperti pertanian perikanan, peternakan, dan pemanfaatan EM untuk lingkungan dan juga kesehatan. Telah menjadi consen berbagai negara di kawasan asia khususnya dalam dunia pertanian dan pengolahan limbah. Hal ini terlihat dari antusiasme negara-negara yang selama ini menerapkan teknologi EM seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Kamboja, Australia dan Singapura,
Indonesia yang diwakili oleh Direktur PT. Songgolangit Persada, Ir. H. Agus Urson HP , dan Kacab Bali PT. Songgolangit Persada, Irkham Rosidi. dan Kepala bagian R&D PT. Asam Jawa,  Drs. Subronto MS, sebagai peneliti dan pengguna langsung teknologi EM.   Drs. Subronto MS inilah yang  mempresentasikan  keberhasilan penerapan teknologi EM pada kelapa sawit diantaranya pada pemanfaatan limbah organic yang diolah dengan teknologi EM.
Malaysia juga menyampaikan inovasi terbaru teknologi EM yang sedang dikembangkan adalah kegiatan pelemparan Bokashi Mudball yang telah dilakukan melalui konsorsium presentasi dengan judul; Greening Penang The PSDC Initiative oleh Mr. Horst Rosenmueller yang merupakan President PSDC.
Dalam presentasinya disampaikan bahwa kegiatan One Million Apologizes to Mother Earth yang telah dimulai sejak satu tahun merupakan bagian dari CSR Hunza Properties dan hal ini tidak dilakukan sendiri oleh dia akan tetapi melibatkan berbagai LSM dan Club yang ada di Penang yang kemudian bergabung dengan nama PDC. Pada tahun 2010 ini PDC berinisiatif melakukan pelemparan 1.000.000 mudball yang merupakan sumbangan dari LSM dan pemerhati lingkungan. Satu hari setelah kegiatan EM Forum ini digelar peserta EM Forum Asia diajak untuk melakukan pelemparan yang ke 1.000.000 Bokashi Mudball ke sungai kinta di kawasan P. Penang.
Tak Hanya itu EM juga dimanfaatkan perusahaan besar yang ada di Sabah Malaysia. Perusahaan perusahaan tersebut telah memanfaatkan Teknologi Em untuk berbagai bidang seperti pengolahan limbah, pemupukan maupun untuk pemeliharaan ternak kuda dan lainnya.
Yang juga menarik juga presentasi dari perwakilan Australia Mr. Ken Bellamy Ken adalah seorang principal dari  Vital Resources Management Pty Ltd (VRM) dan Prime Carbon Pty Ltd: keduanya merupakan perusahaan Australia yang bergerak dalam bidang konsultan manajemen perusahaan untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui peningkatan kualitas tanah dan air. Mr. ken mempresentasikan berbagai produk turunan yang berasal dari Teknologi EM untuk rumah tangga seperti Ekstrak buah untuk pembersih kaca, toilet, lantai dan kendaraan, selain itu juga mempresentasikan keberhasilan perusahaan VRM dalam manajemen pengendalian limbah organic dengan penerapan teknologi EM pada pabrik Gula QLD Sugar Industry, Taman Nasional, juga kantor-kantor pemerintah daerah dan juga hotel maupun restaurant.
Salahsatu pembicara Mr. Alan Seah Founder Go organic International mengangkat judul “Our Experience In Singapore with EM” menurut Alan, pemanfaatan EM untuk pertanian organic di Singapura telah dulakukan dan manfaatnya sungguh diluar dugaan, tidak saja untuk go organic dalam bidang pertanian, tetapi EM juga dipergunakan untuk kesehatan, banyak relasinya yang telah meminum EM untuk mengatasi diabetes, kanker dan lainnya, ada yang mengatakan sembuh setelah meminum EM.
Bahkan Prof Keita Kojima Manager dari EMRO CostaRica, mengungkapkan pengalamannya dalam penggunaan EM di Amerika latin untuk mengatasi pencemaran pada danau amatilin di daerah pedalaman.
Presentasi yang tak kalah menariknya  dengan Judul Aplication of EM Technology in Vietnam disampaikan oleh Dr Le Khac Quang Direktur Vina Nichi for Technology, dalam presentasinya banyak disampaikan keberhasilan penggunaan EM untuk perikanan dan tambak.
EMRO dan APNAN juga melaporkan kemjuan-kemajuan yang telah dicapai kedua organisasi tersebut di belahan dunia. Sedang.
Sementara itu, di iruang yang terpisah dipamerkan pula berbagai macam produk-produk derivate Teknologi EM dari berbagai Negara anggota APNAN dan sehingga terbuka peluang untuk saling berkomunukasi dengan public lebih baik lagi.. ****

Senin, 27 Februari 2012

EM FORUM KONVERENSI


EM Forum  Kupas Keberhasilan EM di Asia

EM Forum 2010 yang berlangsung akhir di Penang Malaysia merupakan konverensi Internasional  membahas perkembangan EM di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Keberhasian teknologi EM dalam berbagai bidang seperti pertanian perikanan, peternakan, dan pemanfaatan EM untuk lingkungan dan juga kesehatan. Telah menjadi consen berbagai negara di kawasan asia khususnya dalam dunia pertanian dan pengolahan limbah. Hal ini terlihat dari antusiasme negara-negara yang selama ini menerapkan teknologi EM seperti Malaysia, Singapura, Indonesia, Vietnam, Kamboja, Australia dan Singapura,
Indonesia yang diwakili oleh Direktur PT. Songgolangit Persada, Ir. H. Agus Urson HP , dan Kacab Bali PT. Songgolangit Persada, Irkham Rosidi. dan Kepala bagian R&D PT. Asam Jawa,  Drs. Subronto MS, sebagai peneliti dan pengguna langsung teknologi EM.   Drs. Subronto MS inilah yang  mempresentasikan  keberhasilan penerapan teknologi EM pada kelapa sawit diantaranya pada pemanfaatan limbah organic yang diolah dengan teknologi EM.
Malaysia juga menyampaikan inovasi terbaru teknologi EM yang sedang dikembangkan adalah kegiatan pelemparan Bokashi Mudball yang telah dilakukan melalui konsorsium presentasi dengan judul; Greening Penang The PSDC Initiative oleh Mr. Horst Rosenmueller yang merupakan President PSDC.
Dalam presentasinya disampaikan bahwa kegiatan One Million Apologizes to Mother Earth yang telah dimulai sejak satu tahun merupakan bagian dari CSR Hunza Properties dan hal ini tidak dilakukan sendiri oleh dia akan tetapi melibatkan berbagai LSM dan Club yang ada di Penang yang kemudian bergabung dengan nama PDC. Pada tahun 2010 ini PDC berinisiatif melakukan pelemparan 1.000.000 mudball yang merupakan sumbangan dari LSM dan pemerhati lingkungan. Satu hari setelah kegiatan EM Forum ini digelar peserta EM Forum Asia diajak untuk melakukan pelemparan yang ke 1.000.000 Bokashi Mudball ke sungai kinta di kawasan P. Penang.
Tak Hanya itu EM juga dimanfaatkan perusahaan besar yang ada di Sabah Malaysia. Perusahaan perusahaan tersebut telah memanfaatkan Teknologi Em untuk berbagai bidang seperti pengolahan limbah, pemupukan maupun untuk pemeliharaan ternak kuda dan lainnya.
Yang juga menarik juga presentasi dari perwakilan Australia Mr. Ken Bellamy Ken adalah seorang principal dari  Vital Resources Management Pty Ltd (VRM) dan Prime Carbon Pty Ltd: keduanya merupakan perusahaan Australia yang bergerak dalam bidang konsultan manajemen perusahaan untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui peningkatan kualitas tanah dan air. Mr. ken mempresentasikan berbagai produk turunan yang berasal dari Teknologi EM untuk rumah tangga seperti Ekstrak buah untuk pembersih kaca, toilet, lantai dan kendaraan, selain itu juga mempresentasikan keberhasilan perusahaan VRM dalam manajemen pengendalian limbah organic dengan penerapan teknologi EM pada pabrik Gula QLD Sugar Industry, Taman Nasional, juga kantor-kantor pemerintah daerah dan juga hotel maupun restaurant.
Salahsatu pembicara Mr. Alan Seah Founder Go organic International mengangkat judul “Our Experience In Singapore with EM” menurut Alan, pemanfaatan EM untuk pertanian organic di Singapura telah dulakukan dan manfaatnya sungguh diluar dugaan, tidak saja untuk go organic dalam bidang pertanian, tetapi EM juga dipergunakan untuk kesehatan, banyak relasinya yang telah meminum EM untuk mengatasi diabetes, kanker dan lainnya, ada yang mengatakan sembuh setelah meminum EM.
Bahkan Prof Keita Kojima Manager dari EMRO CostaRica, mengungkapkan pengalamannya dalam penggunaan EM di Amerika latin untuk mengatasi pencemaran pada danau amatilin di daerah pedalaman.
Presentasi yang tak kalah menariknya  dengan Judul Aplication of EM Technology in Vietnam disampaikan oleh Dr Le Khac Quang Direktur Vina Nichi for Technology, dalam presentasinya banyak disampaikan keberhasilan penggunaan EM untuk perikanan dan tambak.
EMRO dan APNAN juga melaporkan kemjuan-kemajuan yang telah dicapai kedua organisasi tersebut di belahan dunia. Sedang.
Sementara itu, di iruang yang terpisah dipamerkan pula berbagai macam produk-produk derivate Teknologi EM dari berbagai Negara anggota APNAN dan sehingga terbuka peluang untuk saling berkomunukasi dengan public lebih baik lagi..***

Minggu, 26 Februari 2012

Internasional2

Cita-Cita Gavin Birch
Indonesia Bersih dan Hijau

Tampaknya bukan sekedar bualan Husen Abdullah dengan nama asli Gavin Birch yang ingin menjadikan Indonesia Bersih dan Hijau, tapi dibuktikannya selama 24 tahun melakukan aksi membersihkan sampah di laut.


Tak hanya itu, pria tua berkaca mata tebal ini juga selalu memungut sampah di jalan-jalan Kota Mataram. Dia berhenti di bak penampungan sampah, lalu mengumpulkan daun-daun, botol dan gelas plastik bekas, sampai kotoran kuda dan sapi. Dia pun tak segan-segan memberikan penyuluhan kepada pejalan kaki yang melintas saat dia tengah mengumpulkan sampah.

‘’Kalau  pergi ke kawasaan wisata pantai Senggigi NTB, jangan coba-coba membuang sampah sembarangan. Kalau lagi apes ketemu Pak Husin pasti deh dapat ’nyanyian’ ( omelan) yang cukup menusuk gendang telinga,’’begitu kata pemilik toko minuman di kawasan tersebut.

Penampilannya sangat sederhana, bahkan barangkali ada yang menganggapnya ”gila”. ‘’Saya sering kali dicemooh dan dikira gila karena pekerjaan saya ngurus sampah dan kotoran saja,’’ katanya.

Menurut Husein, semua ini dilakukannya karena cintanya dia dengan kebersihan dan keindahan. Walhasil, kawasan pesisir dan sungai seputar kawasan obyek wisata Senggigi dan Kota Mataram  menjadi tempat ”bermain” Husin karena di situ banyak sekali sampah rumah tangga yang tergerus air sungai dari hulu. Sampah itu berceceran di pasir, selain mengapung digoyang ombak laut yang membuat kawasan itu tampak kotor.

Karena cintanya dengan kebersihan jangan heran jika di pagi hari, Husein yang telah menjadi yang mulai membersihan laut dari tahun 1985 ini, sering berlama-lama berenang di laut memunguti sampah dengan alat seadanya. ‘’Bagaimana turis mau senang mandi dan berbaring kalau air laut dan pasirnya kotor,” ujarnya.

Sampah plastik itu dibawa dengan mobil Isuzu pick up, kemudian dibakar, sedangkan sampah dedaunan diolahnya dengan mesin penghancur sampah, kemudian dicampur dengan kotoran ternak, diendapkan selama dua hari. Limbah-limbah yang semula tidak berharga menjelma menjadi pupuk bokashi yang sangat baik bagi tanaman, terutama tanaman sayuran/hortikultura.

Alat penghancur sampah yang digerakkan mesin diesel 8 HP (tenaga kuda) itu dibuatnya sendiri, modifikasi dari mesin buatan Selandia Baru, yang juga dilengkapi 15-18 cutting (pisau) dan blower (kipas). Bahan organik kaya akan sumber hayati seperti jerami, daun, dan ranting dimasukkan ke bak penampungan, di fermentasi dengan EM4 (Effective mikroorganisms)  yang nantinya dijadikan bahan pupuk bokashi berkualitas.

Tak hanya membuat pupuk bokashi, Ia juga membiayai pembangunan 46 jamban di Desa Kediri, Lombok Barat. Sejumlah gerobak sampah juga disumbangkan kepada warga Desa Banyumulek, yang merupakan sentra industri kerajinan gerabah di Lombok Barat. Beberapa sumur gali dibiayainya, antara lain di desa-desa yang kondisi lingkungannya kumuh, seperti Desa Batu Layar, Melase, atau di Kelurahan Ampenan, Mataram.

Kepedulian Husin yang kemudian mendirikan Yayasan Cinta Lingkungan Lombok itu mengundang perhatian pengusaha hotel dan restoran di kawasan wisata Senggigi, selain bantuan rekan-rekan seasal dengannya yang tergabung dalam Rotary Club New Zealand. Warga Selandia Baru itu ikut menyokong aktivitas Husin, setelah menyetujui proposal yang diajukan berupa kegiatan pembinaan kebersihan lingkungan pada beberapa desa di Lombok
Hidup bersih dan sehat juga tercermin di rumahnya, berlokasi di pinggir Pantai Desa Batu Layar. Di atas tanah 33 are, halaman rumahnya ditanami berbagai pohon buah-buahan, bunga dan tanaman konservasi, sehingga suasana rumahnya terasa sejuk. Dia juga menyewakan enam homestay bagi wisatawan dengan tarif relatif murah, Rp 75000 semalam.

Ada juga ruangan khusus yang digunakan sebagai bengkel kerja untuk membuat pupuk bokashi.Sampai kapan akan menangani sampah? ”Sampai orang mau diajak hidup bersih dan sehat,” jawabnya.

Memang sangat sulit dimengerti, ada sebagian masyarakat, yang tidak memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap keadaaan sekitar. Sementara seorang asing berupaya ingin mewujudkan Indonesia yang bersih dan hijau. (A)

Selasa, 21 Februari 2012

Cover Edisi XII

 

Salam Redaksi XII


Menanam Sayuran Organik

Budidaya sayuran organik semakin popular dan bahkan produksinya banyak dicari orang. Karena masyarakat sekarang lebih peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.

Permintaan Sayuran organik tak hanya di dalam negeri saja, banyak juga datang dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Eropa dan Amerika. Tentu hal ini membuka peluang bagi petani sayuran organik untuk melakukan ekspor ke negara-negara tersebut.

Pada intinya bertani organik menjadi sebuah peluang usaha yang sangat bagus untuk dikembangkan. Dan bisa dibudidaya dimana saja asalkan media tanahnya subur. Sayuran seperti bayam, sawi, katuk, caisim, selada, kangkung dan kemangi dan lain-lain adalah sayuran paling menguntungkan jika dibudidaya. Menariknya lagi, budidaya sayuran pun bisa dilakukan dilahan sempit seperti pekarangan rumah.

Ibu-ibu rumah tanggapun bisa menanam di pekarangan rumahnya. Sayuran musiman yang bisa cepat panen seperti bayam, kangkung, selada,  caisim bisa jadi pilihan. Jika tak mau repot mengolah lahan, penanaman sayuran organik bisa ditanam dalam polybag, kaleng bekas, baskom atau ember yang disusun berjejer di rak bertingkat yang terbuat dari kayu. Dengan media tanam campuran tanah dan bokashi 1:1 serta penyiraman 2 kali sehari, sayuran tersebut bisa dipanen dalam waktu 3 minggu.

Untuk menghasilkan produksi yang maksimal, tanah harus digemburkan dan diberi bokashi yang terbuat dari kotoran hewan, bahan-bahan organik seperti rerumputan, daun-daunan yang difermentasi. Nah, untuk memfermentasi bahan-bahan organik tersebut bisa menggunakan bakteri pengurai seperti  EM4. Teknologi ini merupakan teknologi terbaru dibidang pertanian yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Mungkin berkebun bisa menjadi rekreasi yang menyenangkan dipagi hari dengqn merawat tanaman. Bisa saja  stres dan sakit yang kita derita bisa sembuh dengan berkebun. Jadi mengapa kita tidak bertanam sayuran organik di lahan pekarangan kita?

Coloum Pak Oles

MENGAPA GO ORGANIK ?

Sejak tahun 1980 Lembaga pemerhati lingkungan berteriak tentang bahaya pertanian kimia yang terlalu mengeksploitasi alam, tanah dan tanaman untuk berproduksi tinggi dengan praktek pertanian kimia.  Pertanian kimia yang diterapkan dalam pertanian padi, palawija dan hortikultura, serta perikanan dan peternakan bertujuan untuk berswasembada pangan. 

 Di setiap Negara dipraktekkan teknologi pertanian kimia yang pada akhirnya baru diketahui bahwa pertanian kimia menghasilkan dampak lingkungan tanah dan air yang buruk yang mengakibatkan pencemaran, ketahanan penyakit dan hama yang semakin meningkat terhadap zat kimia racun, residu pestisida dalam produk pertanian dan lingkungan tanah, air dan udara yang merusak kesehatan manusia.  Akhirnya, manusia juga mulai berpikir, buat apa cukup makan tapi tubuh menjadi sakit?  Lebih baik makan makanan yang berkualitas, tubuh menjadi sehat dan kuat, pikiran menjadi cerdas, jiwa menjadi tentram, lingkungan menjadi indah. 

Ternyata kesehatan itu anugerah yang utama.  Kesehatan itu adalah kekayaan.  Orang banyak membuang uangnya untuk membeli kesehatan.  Dan kesehatan seseorang itu ada sebagian besar  di dalam makanan, di dalam gaya hidup, di dalam cara makan dan apa yang dimakan.  Pertanian organik adalah jawaban dari sumber makanan kesehatan.  Makanan yang sehat itu adalah makanan yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang tidak tercemar racun.  

 Karena fungsi dari tanaman adalah untuk mensintesa mineral-mineral yang ada di dalam tanah, dengan bantuan sinar matahari dan air, jika tanaman itu tumbuh subur,  maka pastilah tanaman itu akan menghasilkan makanan yang kaya mineral, kaya protein, vitamin dan zat-zat alami lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.  Disinilah letak kunci pertanian organik, yaitu menyuburkan tanah dan membebaskan tanah dari polusi, menyehatkan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman, menyehatkan dan menyejahterakan manusia. 

Gerakan pertanian organik yang pada awalnya dimulai dari satu individu ke individu petani, yaitu semacam gerakan filfosofi pertanian, kemudian berlanjut menjadi suatu gerakan organisasi yang menganjurkan pemerintah dan masyarakat luas agar menjadi sadar, peduli dan menjadi kebijakan pemerintah, selanjutnya menjadi suatu gerakan pemerintah yang menginginkan masyarakatnya sehat dengan hidup yang lebih berkualitas.   

Permintaan pasar yang semakin luas akan produk organik, dari sayur-mayur, kacang-kacangan, padi-padian dan biji-bijian, kopi, coklat, kapas, minyak nabati, daging, ikan telor, susu, menjadikan pasar organik semakin diminati masyarakat konsumen, produsen dan distributor.  Munculnya produk organik kesehatan, kecantikan dan restoran-restoran organik, semuanya itu semakin meyakinkan pemerintah, bahwa produk inilah yang sebenarnya diminati oleh masyarakat lokal dan internasional.   

Kebijakan pemerintah untuk lebih serius membantu petani untuk menghasilkan produk organik diharapkan oleh masyarakat luas agar seluruh masyarakat menjadi lebih sehat, bersemangat, menguntungkan secara ekonomi, dan mampu berswasembada pangan.

Gerakan pertanian organic juga menghasilkan budaya pertanian yang lebih profesional, lebih sehat, lebih berilmu, lebih berwawasan lingkungan, lebih berfilosofi dan lebih menguntungkan.  Petani organik bukan sekedar petani biasa.  Petani organik adalah petani yang berwawasan ke depan dengan memikul tanggung jawab yang lebih tinggi, yaitu melestrikan lingkungan, melestarikan budaya pertanian, menyehatkan manusia dan mampu menghidupi dirinya sendiri dari aktivitas pertaniannya.  

 Petani organik adalah petani yang mampu hidup berdikari, mampu membuat pupuk dan pestisida dari bahan organik, mampu memasarkan produknya sendiri dan mampu membentuk suatu komunitas organik untuk melanjutkan suatu gaya hidup organik yang sehat, mantap, lestari dan bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya. 
           
     Dengan gerakan pertanian organik, pemerintah menjadi semakin yakin untuk menetapkan suatu kebijakan “Go Organic, Go Clean, Go green, Go healthy, Go blue Sky.”  Dengan pertanian organik pertanian menjadi terlihat lebih indah, sehat, menguntungkan, dan itulah kebutuhan petani yang sejati.  

       Jika pertanian masih terlihat kotor, sakit dan rugi, maka siapa yang akan tetap tertarik dengan kondisi yang demikian?  Hanya pertanian organiklah yang mencoba membalikkan fenomena pertanian yang biasa itu menjadi pertanian yang luar biasa.  Selamat bertani organik…….! 

Forum Utama edisi XII

Sayuran Organik Diminati Masyakat Dunia

Di negara maju, pertanian organik semakin berkembang dengan meningkatnya permintaan masyarakat dunia akan sayuran organik.

Di Indonesia sendiri, sayuran organik sekarang semakin digemari, pasalnya, kebutuhan sayuran organik  juga mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.

Bahkan petani sayuran di Pasuruhan kewalahan memenuhi kebutuhan pasar supermarket di kota Surabaya dan Malang. Karena, pemesanan sayuran organik terus meningkat. Bahkan petani tak mampu memenuhi pasanan tersebut. Rata-rata setiap bulan para petani memasok sekitar empat  ton sayuran.

Saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan mulai mencari sumber makanan yang alami alias tanpa bahan kimia.  Pemerintah bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cinta lingkungan serta  beberapa perusahaan swasta yang konsen dengan produk organik seperti PT. Songgolangit Persada  membantu dengan melakukan sosialisasi pertanian organik  kepada masyarakat dan melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan.

Di Bali pelatihan pertanian organik diselenggarakan oleh  IPSA (Institut Pengembangat Sumber Daya Alam) pimpinan Gede Ngurah Wididana kepada masyarakat luas, termasuk penyuluh pertanian, para pensiunan pegawai negeri maupun swasta yang ingin menghabiskan waktu tuanya dengan bertani serta  para petani yang ada di daerah seluruh Indonesia.

Upaya sosialisasi pertanian organik yang ditargetkan tersebut bukanlah hanya bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan konsumsi sayuran organik dan upaya memberikan kesadaran pada masyarakat untuk memilih sumber pangan yang alami demi kesehatan tetapi, memberikan edukasi  bagaimana bertani organik dengan biaya yang murah dan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. 

Karena itulah, kebutuhan bahan makanan yang sehat dikalangan masyarakat mendorong permintaan sayuran organik semakin tinggi. Walhasil, pasar ekspor. sejumlah jenis sayuran, kini laris manis. Sebut saja buncis prancis (french bean), tomat, brokoli, lotus (sejenis selada), pakcoy (sawi sendok), buncis jimbaran, lobak, daun bawang, daun seledri, dan parsley (seperti seledri), serta tanaman hias leatherleaf (pakis) dan lain-lain. Sejumlah komoditas itu dikirim ke Singapura, Malaysia, dan Jepang.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono dalam berkali-kali mengingatkan agar petani beralih ke pertanian organik dan mendorong upaya pemerintah pusat dan daerah  dalam mengembangkan pertanian berbasis pertanian organik, karena selain lebih menyehatkan juga biayanya lebih murah dibanding menggunakan pupuk kimia.

Tak hanya itu, harga jual hasil pertanian organik menjadi cukup mahal bahkan dua kali lipat dibanding tanaman pangan non-organik sehingga jauh lebih menguntungkan bagi petani.

"Pertanian organik bagus dikembangkan karena bisa memberikan nilai tambah cukup besar yaitu biaya murah dan harga jual tinggi," katanya dalam acara Kongres Nasional III dan Workshop MAPORINA di Jakarta.

Suswono mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur yang belum dipakai untuk dijadikan areal kebun.”Kebun tersebut bisa ditanami tanaman sayur-sayuran yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan dapur sehari-hari,” ujarnya.

Menteri pertanian ini juga mengaku, deptan saat ini sedang melakukan pembinaan untuk petani holtikultura sehingga bisa menerapkan standar budidaya tanaman komoditi internasional. Ini meliputi kaedah penggunaan pestisida, serta pemupukan.
Memang , kemajuan hasil pertanian juga tergantung motivasi petani, mau apa tidak dalam mengembangkan sejumlah varietas unggulan. Dan beralih ke komoditi pertanian organik.dan tentunya mengetahui jalur distribusi pemasaran produk setelah dipanen.

Hal ini juga diamini oleh Ketua Dewan Pupuk Indonesia, Dr. Zaenal Soedjais, AK, isu pengembangan pertanian organik sudah semakin nyata. Tingkat kesuburan tanah yang merosot, pencemaran lingkungan, usaha pertanian konvensional yang semakin tidak konpetitif karena mahalnya pupuk kimia. Sedang satu sisi bahan baku pupuk organik banyak tersedia atau melimpah, teknologi proses produksi  yang relatif mudah serta prospek pemasaran yang menjanjikan. Semua ini mendorong untuk terciptanya pertanian organik yang kita harapkan. (A)


Forum EM



EM4 Tingkatkan Produksi Sayuran

Wajah Tubagus (47) dari desa  Karang Anyar Natar Lampung Selatan tampak berseri, ‘’Mau panen Kangkung dan Oyong nih,’’katanya. beberapa keranjang yang ada di dapur rumahnya mulai ia keluarkan dan segera bergegas ke lading yang luasnya lahan sekitar 600 m2.
Memang tidak seperti biasaya, beberapa tanaman kangkung dan sayuran oyong tampak segar,  berbuah banyak dan besar-besar. Semua itu karena dalam membudidayakannya menggunakan EM4 mulai dari pengolahan tanah hingga perawatan. Memang sejak Tubagus yang asli Banten ini, beralih ke pertanian organik setiap musim panen produksi selalu bertambah.
Begitu juga dengan sayuran cabai milik Ngateno (45) dari desa yang sama. Tanaman cabenya tumbuh subur dan buahnya rimbun. ‘’Dengan Aplikasi tenologi EM4, baik dalam pengolahan tanah dan  yang disemprotkan ketanaman setiap satu minggu sekali dengan dosis 10 cc EM4 yang dicampur satu liter air  ini,  terlihat sekali hasilnya, tanaman cabai lebih tinggi, rantingnya banyak, daunnya lebat dan buahnyapun lebih banyak, dan keunggulan lainnya cabai dengan teknologi EM4 ini lebih awet tidak gampang busuk,’’kata Ngateno
Memang,  agar tanaman tumbuh sehat, maka kesuburan tanah harus dijaga dengan selalu menambah bahan organik ke dalam tanah melalui pemberian pupuk alami atau bokashi yang telah difermentasi dengan EM4.
Jika perawatan maksimal diberikan selama proses budidaya tanaman holtikultura ini, maka peluang sukses meraup untung dari tanaman sayuran dapat  dinikmati. Memang secara tampilan (fisik) sayuran organik sama dengan hasil dari sayuran biasa (konvensional) tetapi jika diuji secara klinis memperliatkan adanya perbedaan yang nyata kandungan gizi.  Tanaman sayuran organik kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan produk pertanian konvensional.
Begitu juga dengan kapasitas hasil panennya, pertanian organik mampu menghasilkan sayuran jauh lebih banyak. Karena itu pertanian organik dinilai lebih menguntungkan, karena nilai jual produknya lebih tinggi dibanding produk pertanian anorganik. 
Apalagi dengan menggunakan teknologi Effective Microorganisme (EM4) yang merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman sayur. EM ini diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keberagaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah sebagai media tanaman yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produk tanaman.
Kultur EM juga tidak mengandung suatu mikroorganisme asing. EM terbuat dari kultur campuran spesies mikroorganisme alami terdapat dalam lingkungan alam manapun.
Hasil penelitian telah menunjukan bahwa pemberian EM sebanyak 4 kali pada tanaman , contohnya padi, sayuran, palawija dan lain-lain. Dari minggu pertama sampai minggu ke enam dalam interval waktu 7 -10 hari, dapat memperpanjang efektivitas EM. Kombinasi perlakukan EM dan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, dll) akan mempercepat perkembangan populasi EM di dalam tanah sehingga efektivitasnyapun meningkat.

Bahan-bahan organik pupuk kandang, pupuk hijau atau sisa-sisa limbah rumah tangga yang difermentasi oleh EM, hasil fermentasinyanya berupa gula alcohol, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya, yang dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman. (A)

Cover Edisi V

Forum Usaha

Dengan EM4, Bobot Kambing Naik 4 Kilogram Perbulan

Bahan-bahan organik atau limbah pertanian menjadi pakan yang bermutu tinggi untuk ternak kambing namun saratnya harus difermentasi dengan EM4. Dengan fermentasi EM4, berat ternak kambing bisa naik 4 kilogram perbulan.

Limbah pertanian seperti jerami, limbah jagung,  kulit kacang tanah dan lain-lain masih memiliki nilai kandungan gizi yang banyak sehingga masih dimungkinkan sebagai pakan ternak terutama kambing. Dengan kondisi sekarang ini, bisnis penjualan kambing sangat menguntungkan. terlebih ketika menjelang hari raya Idul Adha, selamatan, akikah, dan sebagainya. Tidak heran jika banyak yang memprediksi bahwa sampai kapan pun, ternak kambing merupakan bisnis yang potensial.
Inilah yang melatar belakangi  Kunto Setyono BE, SE Ketua LSM dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Rejo Mulyo Karto Harjo Madiun Jawa Timur, untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatan petani di wilayahnya tersebut.
Menurut Kunto, animo masyarakat untuk terjun dan menekuni bisnis jual beli kambing belakangan ini terlihat semakin meningkat. Menjelang Idul Adha harga domba jantan biasanya  minimal Rp 1.000.000,00/ekor ukuran sedang, sementara yang besar di atas Rp 1 juta/ekor, dengan kenaikan harga per tahun selisihnya rata-rata Rp 200.000,00/ekor sampai Rp 300.000,00/ekor.
Melihat peluang tersebut, masih sangat mungkin ternak domba dan kambing. Karena tidak hanya produk dagingnya yang bisa menjadi komoditas bisnis, namun juga peluang terbuka untuk industri pupuk organik, dan lain-lain.
Kunto juga menjelaskan, sistem pemeliharaan domba dapat dilakukan secara intensif dalam kandang beterei berukuran  1 m x 80 cm untuk setiap 2 ekor domba. Domba tidak digembala, pakannya bukan rumput, melainkan hasil fermentasi berbagai bahan limbah pertanian. Bahan baku berasa dari limbah pertanian yang banyak dijumpai di pedesaan, misalnya jerami, kulit kacang dan kedelai, janggel jagung, kulit buah kopi, kulit buah cacao, bekatul dll. Untuk meningkatkan gizinya ditambah tepung susu dan tepung ikan.
Sebagai starter fermentasi digunakan EM4, pemberian pakan 2 kali sehari pagi dan sore, minuman selalu tersedia. Untuk mencegah bau tak sedap, secara rutin kandang dan tempat kotoran disemprot dengan larutan EM4 seminggu sekali. Kotoran domba yang terkumpul dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas, sebelum diolah menjadi pupuk organik. Selain itu dapat digunakan sebagai penumbuh pakan alami memelihara ikan.
Cara ini diyakini sangat efisien dan menguntungkan, karena peningkatan berat badan domba 2 – 4 kg/bulan. Ini sangat cocok untuk pengadaan domba dalam jumlah besar, misalnya untuk pengadaan hewan qurban.

Pembuatan pakan fermentasi Bahan Bakunya adalah :
1.     Jermi padi (digiling)
2.     Titen / kulit dan batang kedelai atau kacang hijau (digiling)
3.     Kulit kacang tanah (digiling)
4.     Jagung (digiling)
5.     Janggel Jagung dan Klobot (digiling)
6.     Tepung Gaplek / tepung tapioca
7.     bungkil kelapa (lembut)
8.     Tepung ikan
9.     Bekatul

Dekomposer
EM4, molase, garam grosok tanpa yudium 0,5 kg, air sumur 20 liter, vitamin multimix 1 buah, jamu ternak (bisa dipakai bisa tidak) 1 liter
bahan decomposer diaduk secara merata

Cara dan Proses Fermentasi
Komposisi bahan baku terdiri dari jerami dan titen 35 %, jagung , jangger dan klobot 15 %, kulit kacang tanah 10%, caplek  13%, bekatul 10%, bungkil 15%, tepung ikan 2 % dan semua bahan diaduk secara merata.

Semua bahan baku dibasahi dengan larutan decomposer secara merata. Untuk campuran ini dibutuhkan kadar air 15 – 20 % (jangan terlalu basah). Setelah tu msukkan campuran dalam tong plastic dan di ditekan-tekan sampai padat. Tong tutup rapat, jangan sampai bocor, agar tidak terkontaminasi dengan udara luar, simpan ditempat yang kering.

Fermentasi membutuhkan waktu minimal 4 hari, makin lama makin baik, tanda proses fermentasi berhasil adalah warna pakan kuning kecoklatan, aromanya tape dan permukaannya tumbuh jamur seperti kapas. Dalam 1 bulan dapat meningkatkan bobot domba atau kambing sekitar 4 kilogram. (A)