Selasa, 31 Januari 2012

EM CONER Edisi II

Mojokerto, Surabaya
Warga Manfaatkan  Pupuk Kandang
             Dengan mengaplikasikan teknologi EM4 Peternakan, H. Soleh, warga Kota Mojokerto Jawa Timur memanfaatkan kotoran ternak sapinya untuk menjadi Bokashi Pupuk Kandang yang dipergunakan untuk memupuk kebun Jagungnya. Selain itu, ia juga menjadikan lahan ternaknya sebagai pusat pengolahan bokashi.
‘’Penggunakan Teknology Effektif Microorganisme (EM4), limbah yang dihasilkan dari kotoran Sapi telah dimanfaatkan untuk membuat bokashi  yang bermanfaat bagi tanaman. Tak hanya itu, dengan teknologi EM4 peternakan ini, menjadi solusi pencemaran udara karena bau tak sedap yang dihasilkan dari kotoran ternak,’’katanya.
            Kandang Sapi yang berada di seputar pemukiman ini, sebelumnya banyak dirisaukan penduduk sekitar. Sebab bau limbah yang dihasilkan dari kotoran hewan sangat mengganggu sehingga H. Soleh berpikir keras untuk menangani masalah yang dikeluhkan warga tersebut.
            ‘’Sebelumnya, kotoran sapi yang menggunung ini, saya jadikan pupuk kandang dengan cara  alami dan dibiarkan begitu saja. Namun cara ini mengundang bau tak sedap sehingga banyak warga setempat memprotes keberadaan lahan ini,’’katanya.
Untungnya, PT. Songgolangit Persada cabang Surabaya bekerja sama dengan mahasiswa peternakan setempat, mengembangan biogas sebagai energi alternatif, ‘’PT. Songgolangit  sendiri mengajarkan fermentasi pupuk kandang dengan teknologi EM4 yang selanjutnya dijadikan biogas untuk dimanfaatkan sebagai  energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan,’’kata Kacab Surabaya, Raharko.
            Menurut Harko,  dengan menggunakan EM4 bisa menghasilkan biogas sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah dan pupuk organik yang kaya akan zat hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organiknya dapat dipakai sendiri atau dijual kepada petani lain.
            Keuntungan lain menggunakan EM4, pada areal kandang ternak tidak lagi berbau sehingga tidak mengundang lalat untuk datang dan tidak mendapat komplen dari warga sekitar.  Untuk memperkenalkan EM4 ke peternak sapi lainnya, para mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata  terus melakukan kerjasama dengan PT. Songgolangit Persada sebagai agen tunggal EM4. (A) 

Magelang
Permintaan Bokashi Kotaku Tinggi
            Gairah pemakaian pupuk bokashi kotaku di kota Magelang Jawa Tengah cukup tinggi, terutama pada budidaya  tanaman palawija, sayuran dan padi. Meski begitu, PT. Songgolangit Persada sebagai produsen terus berupaya melakukan terobosan dan perluasan wilayah terutama menjangkau para petani yang ada di Pulau Jawa. Untuk memudahkan distribusi, bokashi kotaku yang menggunakan teknologi EM4 ini sebagian di produksi kota Megelang.
            Menurut Kacab PT. Songgolangit Persada Cabang Magelang Jawa Tengah, Sarmo Saputro, produksi Bokashi Kotaku di Kota Magelang ini untuk mempermudah distribusi ke konsumen yang ada di kota yang terkenal dengan Candi Borobudurnya.‘’Kebutuhan Bokashi Kotaku sangat tinggi, mengingat harga pupuk kimia semakin mahal dan bokashi kotaku menjadi solusi para petani dalam meningkatkan hasil produksi pertanian,’’katanya.
Sementara ini, pesanan Bokashi Kotaku paling banyak datang dari petani sekitar kota Magelang  yang dikenal sebagai sentra penghasil sayuran dan tanaman palawija. Permintaan pupuk Bokashi Kotaku diprediksi terus meningkat seiring dengan promosi yang gencar serta sosialisasi awak PT. Songgolangit Persada cabang Magelang.
Animo petani terhadap pupuk yang diproduksi melalui proses fermentasi Teknologi EM (Effective Microorganisms) cukup besar, karena banyak petani yang sudah merasakan manfaatnya. Ada petani yang sudah berkali-kali  menerapkan pemupukan dengan Bokashi Kotaku tersebut. Pupuk yang dibuat dari beragam bahan organik ini, tidak hanya mendongkrak produksi sekaligus dapat memperbaiki struktur dan tekstur  tanah.
‘’Tanah lebih gembur dan subur, asalkan dipupuk secara rutin dan teratur. Dengan kondisi seperti ini, memacu gairah petani untuk bertani dan mendatangkan keuntungan dari hasil bertani tanpa takut gagal panen,’’katanya.
Memang keunggulan dan manfaat Bokashi Kotaku ini bentuknya halus sehingga lebih cepat  terserap oleh akar tanaman. Memiliki Unsur makro dan mikro yang dibutuhkan  tanaman dan mampu menekan bakteri jahat panthogen serta meningkatkan produksi tanaman.(A)

Bogor
Jeruk Kasturi  Berbuah Lebat Berkat EM4
            Jeruk Kasturi merupakan sejenis jeruk peras yang memiliki rasa masam dan segar. Di Indonesia jeruk ini belum banyak dikembangkan karena pemasarannya yang sulit. Namun, bagi Kebun Wisata Pasir Mukti, komoditi ini menjadi ‘maskot’ kebun wisata seluas 50 hektar di daerah Citereup Bogor.
Maka itu tak heran, jika berkunjung ke kebun wisata organik yang menggunakan teknologi EM4 ini, tiket masuk akan ditukar dengan segelas minuman segar jeruk kasturi. ‘’Memang  yang disebut jeruk lemon cui ini, menjadi maskot perkebunan kami, setiap tamu yang berkunjung, akan kami suguhkan minuman sirup Lemon Cui yang menjadi ciri khas perkebunan ini sehingga para tamu akan merasakan kesegaran jeruk organik ini,’’kata Kepala Devisi Agro, Ir. Cecep M. Ramdan
Jeruk kasturi atau jeruk kalamanji di Fhilipina, biasanya dipergunakanmasyarakat khususnya Indonesia bagian timur untuk membuat sambal, jus dan minuman segar lainnya.
 Di Wisata Pasir Mukti ini, jeruk kasturi dijadikan sirop. Dan sisa perasannya masih bisa dipergunakan untuk selai. Selain dikonsumsi sendiri, hasil produksinya, dijual  ke restoran Menado yang mulai menjamur di Jakarta.
Menurut Cecep, keberhasilan budidaya jeruk kasturi ini karena pengaruh aplikasi pupuk bokashi cair yang secara rutin diberikan sehingga buahnya menjadi lebih lebat. ‘’ Kalau memakai bokashi cair secara rutin, hasilnya lebih melimpah,’’katanya.
 Cecep juga sangat menghindari penggunaan pupuk kimia, karena menurutnya, di Kebun Wisata Pasir Mukti ini, tidak hanya mengambil hasil komoditi perkebunan saja, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.  Kebun Wisata Pasir Mukti memang kebun wisata agro yang ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah diantara kebun buah dan kolam ikan. Terletak diantara Desa Tajur, Pasir Mukti dan Gunung Sari Kecamatan Citeureup, Bogor. Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur, Pasir Mukti menawarkan pengenalan dan pengetahuan pertanian bagi pengunjung khususnya generasi muda.(A)

Bali
EM4 Tingkatkan Hasil Produksi Cengkeh
Kalau tidak mencoba sendiri memang banyak orang yang tidak percaya dengan teknologi EM4 ini. Seperti dialami mantan Sekda Kabupaten Buleleng, Nengah Rinta (70) di Desa Asah Duren Negara Bali. Pada awalnya,  ia tidak pernah peduli dengan teknologi EM4, karena dalam pikirannya, masa sih penggunaan bakteri bisa menyuburkan tanaman? Namun setelah membuktikan langsung, Nengah sangat yakin 100% bahwa, EM4 mampu meningkatkan produksi perkebunan Cengkehnya.
 ‘’Saya terus terang terlambat mengadopsi teknologi yang diusung putra Desa Bengkel, Busung Hiu, Buleleng Bali  ini, kalau dari dulu memakai EM4, sekarang tinggal menikmati hasil perkebunan yang berlimpah,’’katanya.
 Nengah yang pernah menjadi Camat Busung Hiu  menceritakan, perkebunan cengkeh seluas 4 hektar itu, selalu dipupuk kimia. Di awal-awal masa berbunga, pupuk kimia memberikan hasil yang cukup bagus, namun setelah sekian tahun panen (tahun 1990 – 2000), tahun berikutnya produksi semakin menurun dan selanjutnya  pohon menjadi kering.
‘’Saya baru menyadari, untuk  menjaga kesuburan tanah tak hanya sekadar memperhatikan komposisi unsur-unsur kimia di dalam tanah atau yang menjadi nutrisi bagi tanaman. Lebih dari itu, perlu memperhatikan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Makhluk renik ini sangat penting keberadaannya untuk mengolah tanah,’’katanya.
Untuk itulah, Nengah memberikan bokashi dan memyemprotkan EM4 setiap dua hari sekali dalam satu bulan. Karena rutin, sekarang tanaman cengkeh sudah kembali normal berbunga dan mulai  meningkatkan produksi. 
Seperti  dikatakan Kacab PT. Songgolangit Cabang Bali, Ir. Ilham Rasidi, mikroorganisme yang ada di EM4  membantu ’kehidupan’  tanah. Mereka membantu proses pelapukan  materi organik ke dalam tanah. Selain menyuburkan, materi organik memperbaiki komposisi air dan udara di dalam tanah sehingga  tanah memiliki struktur dan tekstur yang baik untuk perakaran tanaman.
Menurut Ilham, dalam mengembangkan pertanian organik, tanah adalah bagian penting dari proses budidaya pertanian. Tanah yang sehat dan subur akan menjadi tempat tumbuh ideal bagi tanaman. Agar usaha pertanian bisa berkelanjutan, perlu adanya pengelolaan tanah yang baik. Karena itu, tanah harus subur secara alami dan EM4 menjadi solusi. (A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar