Selasa, 31 Januari 2012

EM CONER Edisi III

Dengan  EM4 Tambak Udang Lebih Besar

Tak perlu banyak pakan jika tampak udang sudah diaplikasi dengan EM4 seperti yang dialami tambak udang  Hok  warga Sumber beras, Banyuwangi, Surabaya. ‘Dengan menggunakan bokashi untuk dasar media tambak, udang  sudah memperoleh pakan alami (Plankton) yang dihasilkan oleh bokashi,’’kata Hokyang  mantap menjadi petambak udang.
 ‘’Dengan menggunakan EM4 perikanan, dalam waktu tiga bulan saja, tambak sudah kelihatan besar,’’tutur Hok. Namun pria keturunan Tionghoa ini,  masih kesulitan menggunakan dosis yang tepat untuk tambak seluas 6 hektar yang dimilikinya. Karena itu, ia mengundang PT. Songgolangit Persada untuk mengontrol dan memberikan penjelasan yang tepat pengenai aplikasi yang benar tentang penggunaan EM4 perikanan.
Sebenarnya pola aplikasi tambak dengan EM4  mempunyai prospek cerah untuk menaklukan tambak tradisional yang selama ini tengah resah mencari jawaban problem yang dihadapi para petambak tersebut. Persoalan yang dihadapi itu misalnya pertumbuhan udang yang lambat, daya tahan serta mudahnya terserang penyakit.
  ‘’Diharapkan dengan adanya pola aplikasi tambak dengan EM4 secara tepat, petani akan puas dengan hasil tambaknya yang maksimal,’’kata Kepala Cabang PT. Songgolangit Surabaya, Raharko.
            Keuntungan lain menggunakan teknologi EM4 perikanan adalah, meningkatkan daya tahan, kesehatan serta penampilan udang, memfermentasikan sisa pakan, kotoran dan cangkang yang  terdapat di dasar tambak, juga menguraikan gas amoniak, methan dan hidrogen sulfida yang dapat mengganggu kehidupan udang.
EM4 juga mampu meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian berulang-ulang karena  kualitas air tetap terjaga serta aman bagi lingkungan.
            Kemerosotan kualitas air yang disebabkan limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi petambak tradisional. Limbah-limbah tersebut akan menimbulkan gas-gas beracun yang menyebabkan terjangkitnya penyakit pada udang karena mengalami stress. Limbah tersebut juga mengakibatkan produksi akan merosot dan menimbulkan kematian.
            Raharko juga menyarankan agar mengatur penanaman yang tepat, karena faktor Iklim dan temperatur juga dapat berpengaruh terhadap kualitas air seperti suhu, pH air dan penetrasi oksigen dalam air. Untuk menghindari kegagalan karena iklim dan temperatur juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu penanaman yang tepat. (A)


EM4 Limbah
Puaskan Pihak Hotel Alam Kulkul
Dengan mempercayakan produk EM4 limbah dalam penanganan air limbah dapur dan STP ( Sewage Treatment Plant) di Hotel Alam Kulkul Boutique Resort yang terletak di Pantai Legian Kuta Bali, itu berarti selama ini konsemen puas dengan produk asal Jepang ini, demikian dikatakan Kepala PT. Songgolangit Persada Cabang Bali, Ir. Irkham Rasidi
Menurut Ilham, selama treatment limbah di Alam Kulkul,   pengujian laboratorium dilakukan tiap tiga bulan untuk mengetahui kandungan kimia maupun biologi dari air limbah. Kandungan tersebut diharapkan akan terus di bawah ambang batas yang ditetapkan.
Sedang yang diamati diantaranya pengamatan fisik dilihat dari baunya apakah pekat atau tidak, kejernihan airnya dan penggumpalan lemak semakin berkurang sehingga hasil olahan bisa dimanfaatkan kembali.‘’Sedang pengontrolan, dan aplikasi EM aktif secara rutin dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal,’’katanya.
                           Memang, penanganan limbah dengan teknologi EM merupakan cara penanganan limbah secara biologis, yaitu melalui proses fermentasi. Dalam pelaksanaannya dibagi dua tahap, pertama  EM Aktifasi ( mengaktifkan bakteri EM ). Aktifasi EM dimaksudkan untuk mengkatifkan mikroorganisme efektif sebelum dituangkan ke sinks inlet atau IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), aktifasi juga memberikan kesempatan kepada mikroorganisme tersebut untuk berkembangbiak lebih banyak sehingga dapat bekerja dengan efisien dan optimal. Aktifasi EM ini, baru dapat dituangkan ke sinks inlet dan IPAL apabila pH £ 4 atau sekitar 5x24 jam.
                           Langkah ke dua adalah Inokulasi EM Aktif. Mikroorganisme yang telah aktif dan berkembangbiak dari hasil fermentasi molasses tersebut dituangkan secara kontinyu melalui dapur restaurant  Sinks Inlet yaitu, tempat pencucian peralatan maupun bahan – bahan dan peralatan pada areal dapur. Penuangan melalui sinks dapat dilakukan pada saat selesai aktivas didapur yaitu malam hari dengan dosis 5 - 10 liter EM Aktif dilakukan seminggu sekali.
 Kemudian, Instalasi Pengolahan Air Limbah Aeartion Tank  yaitu, suatu bagian dari IPAL, Penampungan limbah yang dimana pada bagian tersebut dilakukan penambahan oksigen, dosis penuangan sesuai dengan debit air limbah dan kapasitas limbah yang ditampung jika memungkinkan ditambahkan pompa back wash pada tanki berikutnya yang dialirkan menuju tanki pengendapan sehingga bakteri akan bekerja secara efektif  Pengamatan pada IPAL dapat dilakukan dengan melihat perkembangan flok  pada air limbah yang telah diinokulasi. (A)

Fermentasi Air Seni Kambing
Tingkatkan Produktivitas Tanaman
            Tak hanya air seni Kelinci saja yang banyak dicari petani. tetapi sekarang air seni ternak kambing fermentasi banyak diburu petani. Pasalnya, Air seni ternak tersebut diyakini dapat meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan.’’ Untuk lebih meningkatkan pertanian dan perkebunan air seni ternak harus difermentasi terlebih dulu dengan EM4 sehingga kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman (Unsur makro dan mikro) lebih lengkap sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian,’’kata Kelompok Tani Prima Nusantara (KTPN) Syukron Muchtar, wilayah Depok.
            Menurut Syukron, selain dipakai sendiri, Muchtar yang memiliki kurang lebih 100 ekor domba dan kambing, juga menjual air seni fermentasi EM4 ini kepada petani lain di sekitar Depok.’’ Sekarang ini, pupuk cair air seni ternak,   kita pasok sebagian besar ke kelompok tani Prima Nusantara yang memiliki komoditi pertanian buah belimbing dan jambu merah. Namun dikemudian hari kita akan jual ke kelompok tani lain di wilayah Depok dan sekitarnya,’’katanya.
            Air seni fermentasi sangat baik sekali untuk meningkatkan produktivitas buah jambu dan belimbing, terbukti setalah memberikan pupuk cair secara rutin dan sebelumnya memberikan bokashi padat  pada tanaman jambu dan belimbing, buah khas kota Depok ini selalu berbunga dan hampir setiap 4 hari sekali selalu panen. Begitu juga dengan  buah blimbung selalu berbunga dan menghasilkan produksi yang berkualitas.
            Selain memanfaatkan Air seni ternak sebagai pupuk cair, Syukron juga mempergunakan kotoran kambing untuk membuah pupuk bokashi.’’ Bahan buangan dari ternak kambing ini sangat bermanfaat untuk mendukung dunia pertanian terutama di kelompok tani Prima Nusantara,’’katanya.
            Bagi Syukron, ternak kambing selain untuk memenuhi bisnis Catering yang 5 tahun digelutinya itu, sangat bermanfaat untuk usaha agrobisnis yang mulai digelutinya. Apalagi dengan teknologi EM4 yang membuah ternak lebih sehat dan gemuk. ‘’ Dengan teknologi EM4, dalam waktu 3 bulan ternak bisa mencapai 20 – 25 kilogram, ini merupakan keuntungan buat saya,’’katanya.
Budidaya jambu merah juga sangat menguntungkan, karena jambu merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang menjanjikan keuntungan. Permintaan pasarnya cukup besar, karena jambu merah atau dikenal juga sebagai jambu biji atau jambu klutuk ini, banyak mengandung vitamin A dan C. Pemasarannya tidak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di supermarket.
‘’Sekarang ini kelompok Tani Prima Nusantara, memiliki lahan 5 ha dengan 13 anggota tani ini, setiap bulan dapat meraih Rp 50 juta dengan menjual Jambu Biji dan Belimbing Dewi. Produk itu dijual ke pedagang di sekitar pasar Kramatjati,’’katanya.

Dengan EM4
Hasilkan Terong Berkualitas Ekspor
            Karena kualitas yang bermutu (memenuhi persyaratan produk organik), Anto  (50) petahi asal Temanggung Jawa Tengah ini, setiap bulannya mengeksport Terong Jepang ini ke negara  asalnya, negeri sakura.
            Hampir dua tahun ini, Anto dapat memenuhi permintaan suplayer terong Jepang yang nantinya akan di eksport ke Jepang.’’Orang Jepang itu selektif sekali dengan produk organik sehingga mengirimkan tim ahlinya untuk mengawasi proses pertaniannya,’’kata Anto.
            Menurut Anto hanya dengan EM4-lah, impian untuk mengekspor terong Jepang organik dapat terwujud. Terong Jepang memang belum banyak dipasarkan di Indonesia Terong Jepang yang di Jepang dikenal dengan ‘Nasubi’ ini, banyak digunakan masyarakat Jepang sebagai bahan membuat tempura sayuran. Bentuknya mirip dengan terong kopek namun dengan warna lebih gelap (ungu tua) dan lebih kecil. 
Terong yang bahasa latinnya Solanum Melongena L ini, memang sangat disukai masyarakat Jepang yang berfungsi untuk meningkatkan vitalitas. Terung ungu atau terong Jepang memiliki rasa ‘juicy’ yang khas. Teksturnya yang lembut sangat serasi dengan rasa cabai yang pedas menyengat. Sedikit daging, paprika dan mentimun membuat sajian sayuran ini jadi makin kaya rasa.
            ‘’Kepercayaan suplayer terong Jepang ini, setelah saya menggunakan Bokashi dengan fermentasi dari EM4 sesuai dengan perlakukan orang Jepang terhadap tanaman tersebut, jadi terong kami ini sangat memenuhi standar mereka,’’katanya.
            Walau hanya ½ hektar  lahan yang dipergunakan untuk lahan Terong, namun hasilnya mampu mensuplay kebutuhan yang ditargetkan. Selain Terong Jepang, juga ada cabai organik dan jenis sayuran lainnya.
              Sementara itu, Kecab PT. Songgolangit cabang Magelang Jawa Tengah, Sarmo Saputro, merasa bangga karena EM4 dapat memenuhi standar organik seperti yang ditetapkan para suplayer sayuran organik dari Jepang ini. ‘’Dari pertanian terong Pak Anto yang menggunakan EM4 ini, menjadi salahsatu demplot PT. Songgolangit persada untuk wilayah Tumanggung. Dan dengan keberhasilan ini, tentunya memberikan point positif bagi pemasaran EM4 di masa yang akan datang,’’katanya.(A)
  


2 komentar: