Produktifitas Tinggi
Dambaan Petani Cengkeh
Produktifitas cengkeh yang tinggi menjadi
dambaan petani. Dengan pengolahan yang sesuai aturan keinginan petani tersebut
dapat terwujud.
Cengkeh (Syzygium
aromaticum) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam
pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik
maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara.
Bahkan cengkeh salah satu
komoditi unggulan bagi masyarakat di samping kakao dan tanaman sawit yang selama
ini telah memberikan kontribusi untuk menambah penghasilan para petani.
Selain bernilai ekonomis, tanaman
cengkeh juga baik untuk menahan pergerakan tanah sehingga bukit aman dari
ancaman longsor. Dengan begitu, petani tidak hanya mengejar keuntungan semata,
tetapi juga berperan dalam melestarikan lingkungan
Tanaman
cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari
langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah
dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan
laut.
Cengkeh
tanaman asli Indonesia,
yang pada awalnya merupakan komoditas ekspor, berubah posisi menjadi komoditas
yang harus diimpor karena pesatnya perkembangan indutri rokok kretek. Industri
rokok kretek sendiri, berkembang sejak akhir abad ke-19. Tingginya kebutuhan
devisa untuk memenuhi kebutuhan mengakibatkan ditetapkannya program swasembada
cengkeh pada tahun 1970, antara lain melalui perluasan areal.
Salah satu
parameter untuk menentukan tingkat produktivitas tanaman cengkeh adalah dengan rimbunnya
daun serta banyaknya ranting. Pembungaan
tanaman cengkeh bersifat terminal (bunga hanya keluar pada ujung ranting) maka,rimbunnya
daun dan ranting berkaitan dengan jumlah bunga yang akan dihasilkan.
Rehabilitasi
pada tanaman cengkeh merupakan upaya untuk memulihkan tanaman yang berada dalam
kondisi kritis agar dapat berproduksi kembali secara normal. Dengan upaya
rehabilitasi ini secara bertahap produksi akan meningkat menjadi 2-5 kali
lipat.
Untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cengkeh ada dua jenis pupuk yang
diberikan yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Dosis pupuk organik yang
diberikan antara 5-10 kg/pohon. Tujuan pemberian pupuk organik ini terutama
ditujukan untuk meningkatkan jumlah hara yang dapat diserap tanaman, diberikan
setahun dua kali yaitu pada awal musim hujan.
Sedang pupuk
anorganik diberikan bersamaan dengan pemberian pupuk organik. Dosis pupuk anorganik
untuk rehabilitasi cengkeh harus sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP,
KCI dan Kieserit.
Tanaman
cengkeh mempunyai perakaran dengan akar rambut yang menyebar mulai dari pangkal
batang sampai ke proyeksi tajuk terluar Oleh karena itu agar pupuk yang diberikan
efektif dan efisien maka, dosis pupuk dibagi menjadi dua. Dua pertiga bagian
diberikan pada alur dangkal sedalam 5 - 10 cm di sekeliling proyeksi tajuk
terluar kemudian ditutup kembali dengan tanah.(A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar