Mojokerto, Surabaya
Warga Manfaatkan Pupuk Kandang
Dengan mengaplikasikan teknologi EM4
Peternakan, H. Soleh, warga Kota Mojokerto Jawa Timur memanfaatkan kotoran
ternak sapinya untuk menjadi Bokashi Pupuk Kandang yang dipergunakan untuk
memupuk kebun Jagungnya. Selain itu, ia juga menjadikan lahan ternaknya sebagai
pusat pengolahan bokashi.
‘’Penggunakan Teknology Effektif
Microorganisme (EM4), limbah yang dihasilkan dari kotoran Sapi telah
dimanfaatkan untuk membuat bokashi yang
bermanfaat bagi tanaman. Tak hanya itu, dengan teknologi EM4 peternakan ini,
menjadi solusi pencemaran udara karena bau tak sedap yang dihasilkan dari
kotoran ternak,’’katanya.
Kandang
Sapi yang berada di seputar pemukiman ini, sebelumnya banyak dirisaukan
penduduk sekitar. Sebab bau limbah yang dihasilkan dari kotoran hewan sangat
mengganggu sehingga H. Soleh berpikir keras untuk menangani masalah yang
dikeluhkan warga tersebut.
‘’Sebelumnya,
kotoran sapi yang menggunung ini, saya jadikan pupuk kandang dengan cara alami dan dibiarkan begitu saja. Namun cara
ini mengundang bau tak sedap sehingga banyak warga setempat memprotes
keberadaan lahan ini,’’katanya.
Untungnya, PT.
Songgolangit Persada cabang Surabaya
bekerja sama dengan mahasiswa peternakan setempat, mengembangan biogas sebagai
energi alternatif, ‘’PT. Songgolangit
sendiri mengajarkan fermentasi pupuk kandang dengan teknologi EM4 yang
selanjutnya dijadikan biogas untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif terbarukan yang ramah
lingkungan,’’kata Kacab Surabaya, Raharko.
Menurut
Harko, dengan menggunakan EM4 bisa
menghasilkan biogas sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah dan pupuk
organik yang kaya akan zat hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organiknya dapat
dipakai sendiri atau dijual kepada petani lain.
Keuntungan lain menggunakan EM4, pada areal kandang
ternak tidak lagi berbau sehingga tidak mengundang lalat untuk datang dan tidak
mendapat komplen dari warga sekitar.
Untuk memperkenalkan EM4 ke peternak sapi lainnya, para mahasiswa yang
melakukan Kuliah Kerja Nyata terus
melakukan kerjasama dengan PT. Songgolangit Persada sebagai agen tunggal EM4. (A)
Magelang
Permintaan Bokashi Kotaku Tinggi
Gairah
pemakaian pupuk bokashi kotaku di kota
Magelang Jawa Tengah cukup tinggi, terutama pada budidaya tanaman palawija, sayuran dan padi. Meski
begitu, PT. Songgolangit Persada sebagai produsen terus berupaya melakukan
terobosan dan perluasan wilayah terutama menjangkau para petani yang ada di
Pulau Jawa. Untuk memudahkan distribusi, bokashi kotaku yang menggunakan
teknologi EM4 ini sebagian di produksi kota
Megelang.
Menurut
Kacab PT. Songgolangit Persada Cabang Magelang Jawa Tengah, Sarmo Saputro,
produksi Bokashi Kotaku di Kota Magelang ini untuk mempermudah distribusi ke
konsumen yang ada di kota yang terkenal dengan Candi Borobudurnya.‘’Kebutuhan
Bokashi Kotaku sangat tinggi, mengingat harga pupuk kimia semakin mahal dan
bokashi kotaku menjadi solusi para petani dalam meningkatkan hasil produksi
pertanian,’’katanya.
Sementara ini,
pesanan Bokashi Kotaku paling banyak datang dari petani sekitar kota Magelang yang dikenal sebagai sentra penghasil sayuran
dan tanaman palawija. Permintaan pupuk Bokashi Kotaku diprediksi terus
meningkat seiring dengan promosi yang gencar serta sosialisasi awak PT.
Songgolangit Persada cabang Magelang.
Animo petani
terhadap pupuk yang diproduksi melalui proses fermentasi Teknologi EM
(Effective Microorganisms) cukup besar, karena banyak petani yang sudah
merasakan manfaatnya. Ada
petani yang sudah berkali-kali
menerapkan pemupukan dengan Bokashi Kotaku tersebut. Pupuk yang dibuat
dari beragam bahan organik ini, tidak hanya mendongkrak produksi sekaligus
dapat memperbaiki struktur dan tekstur
tanah.
‘’Tanah lebih
gembur dan subur, asalkan dipupuk secara rutin dan teratur. Dengan kondisi
seperti ini, memacu gairah petani untuk bertani dan mendatangkan keuntungan
dari hasil bertani tanpa takut gagal panen,’’katanya.
Memang
keunggulan dan manfaat Bokashi Kotaku ini bentuknya halus sehingga lebih
cepat terserap oleh akar tanaman. Memiliki
Unsur makro dan mikro yang dibutuhkan
tanaman dan mampu menekan bakteri jahat panthogen serta meningkatkan
produksi tanaman.(A)
Bogor
Jeruk Kasturi Berbuah Lebat
Berkat EM4
Jeruk
Kasturi merupakan sejenis jeruk peras yang memiliki rasa masam dan segar. Di
Indonesia jeruk ini belum banyak dikembangkan karena pemasarannya yang sulit.
Namun, bagi Kebun Wisata Pasir Mukti, komoditi ini menjadi ‘maskot’ kebun
wisata seluas 50 hektar di daerah Citereup Bogor.
Maka itu tak heran, jika
berkunjung ke kebun wisata organik yang menggunakan teknologi EM4 ini, tiket
masuk akan ditukar dengan segelas minuman segar jeruk kasturi. ‘’Memang yang disebut jeruk lemon cui ini, menjadi
maskot perkebunan kami, setiap tamu yang berkunjung, akan kami suguhkan minuman
sirup Lemon Cui yang menjadi ciri khas perkebunan ini sehingga para tamu akan
merasakan kesegaran jeruk organik ini,’’kata Kepala Devisi Agro, Ir. Cecep M.
Ramdan
Jeruk kasturi atau jeruk
kalamanji di Fhilipina, biasanya dipergunakanmasyarakat khususnya Indonesia
bagian timur untuk membuat sambal, jus dan minuman segar lainnya.
Di Wisata Pasir Mukti ini, jeruk kasturi
dijadikan sirop. Dan sisa perasannya masih bisa dipergunakan untuk selai.
Selain dikonsumsi sendiri, hasil produksinya, dijual ke restoran Menado yang mulai menjamur di Jakarta.
Menurut Cecep,
keberhasilan budidaya jeruk kasturi ini karena pengaruh aplikasi pupuk bokashi
cair yang secara rutin diberikan sehingga buahnya menjadi lebih lebat. ‘’ Kalau
memakai bokashi cair secara rutin, hasilnya lebih melimpah,’’katanya.
Cecep juga sangat menghindari penggunaan pupuk
kimia, karena menurutnya, di Kebun Wisata Pasir Mukti ini, tidak hanya
mengambil hasil komoditi perkebunan saja, tetapi juga menjaga kelestarian
lingkungan. Kebun Wisata Pasir Mukti
memang kebun wisata agro yang ramah lingkungan dengan panorama hamparan sawah
diantara kebun buah dan kolam ikan. Terletak diantara Desa Tajur, Pasir Mukti
dan Gunung Sari Kecamatan Citeureup, Bogor.
Melalui wisata agro yang mendidik dan menghibur, Pasir Mukti menawarkan
pengenalan dan pengetahuan pertanian bagi pengunjung khususnya generasi
muda.(A)
Bali
EM4 Tingkatkan Hasil Produksi Cengkeh
Kalau tidak
mencoba sendiri memang banyak orang yang tidak percaya dengan teknologi EM4
ini. Seperti dialami mantan Sekda Kabupaten Buleleng, Nengah Rinta (70) di Desa
Asah Duren Negara Bali.
Pada awalnya, ia tidak pernah peduli
dengan teknologi EM4, karena dalam pikirannya, masa sih penggunaan bakteri bisa
menyuburkan tanaman? Namun setelah membuktikan langsung, Nengah sangat yakin
100% bahwa, EM4 mampu meningkatkan produksi perkebunan Cengkehnya.
‘’Saya terus terang terlambat mengadopsi
teknologi yang diusung putra Desa Bengkel, Busung Hiu, Buleleng Bali ini, kalau dari dulu memakai EM4, sekarang
tinggal menikmati hasil perkebunan yang berlimpah,’’katanya.
Nengah yang pernah menjadi Camat Busung
Hiu menceritakan, perkebunan cengkeh
seluas 4 hektar itu, selalu dipupuk kimia. Di awal-awal masa berbunga, pupuk
kimia memberikan hasil yang cukup bagus, namun setelah sekian tahun panen
(tahun 1990 – 2000), tahun berikutnya produksi semakin menurun dan
selanjutnya pohon menjadi kering.
‘’Saya baru
menyadari, untuk menjaga kesuburan tanah
tak hanya sekadar memperhatikan komposisi unsur-unsur kimia di dalam tanah atau
yang menjadi nutrisi bagi tanaman. Lebih dari itu, perlu memperhatikan
mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Makhluk renik ini sangat penting
keberadaannya untuk mengolah tanah,’’katanya.
Untuk itulah,
Nengah memberikan bokashi dan memyemprotkan EM4 setiap dua hari sekali dalam
satu bulan. Karena rutin, sekarang tanaman cengkeh sudah kembali normal
berbunga dan mulai meningkatkan
produksi.
Seperti dikatakan Kacab PT. Songgolangit Cabang Bali,
Ir. Ilham Rasidi, mikroorganisme yang ada di EM4 membantu ’kehidupan’ tanah. Mereka membantu proses pelapukan materi organik ke dalam tanah. Selain
menyuburkan, materi organik memperbaiki komposisi air dan udara di dalam tanah
sehingga tanah memiliki struktur dan
tekstur yang baik untuk perakaran tanaman.
Menurut Ilham,
dalam mengembangkan pertanian organik, tanah adalah bagian penting dari proses
budidaya pertanian. Tanah yang sehat dan subur akan menjadi tempat tumbuh ideal
bagi tanaman. Agar usaha pertanian bisa berkelanjutan, perlu adanya pengelolaan
tanah yang baik. Karena itu, tanah harus subur secara alami dan EM4 menjadi
solusi. (A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar