Dengan EM4
Sapi Sehat, Kotorannya Berkualitas
Penggunaan EM4
untuk ternak membawa keuntungan tersendiri. Pasalnya ternak sapi yang
menghasilkan pupuk kandang sangat bermutu untuk tanaman padi organik. Dengan
memelihara sapi, Pono’ (58) Ketua Gapoktan di Desa Kuwu Balerejo Madiun Jawa Timur tidak memerlukan pupuk
lagi untuk kebutuhan sawahnya bahkan bisa mensuplai pupuk untuk kelompok tani
yang dipimpinnya.
Untuk pakan
ternaknya sendiri, Pono menggunakan jerami padi yang difermentasi dengan EM4.
Dan itupun menjadi pakan yang bermutu tinggi bagi hewan peliharaannya. Dilahan pertanian,
limbah pertanian berupa jerami selama ini menjadi “barang” buangan yang disingkirkan melalui dibakar. Limbah
jerami menjadi halangan petani saat melakukan pengolahan tanah. Dengan
Teknologi EM, limbah pertanian bisa digunakan pakan sapi yang memiliki kualitas
gizi baik
Jerami padi
merupakan limbah yang dapat dijadikan pakan ternak bahkan dapat disimpan
sebagai persediaan pakan untuk jangka waktu yang lama. Dengan teknologi EM4 kandungan
jerami yang semula rendah menjadi lebih berkualitas.
jerami yang difermentasi dengan EM4 terjadi peningkatan protein kasar. Protein
kasar jerami dari 3,50 % naik menjadi 7,05355, serat kasarnya dari 35,0 % turun
menjadi 25,5949. Kesimpulannya, setelah difermentasi terjadi peningkatan
protein kasar sebesar 4,05355 %. dan
penurunan serat kasar sebesar 4,405075 %.
Penggunaan Effektif Mikroorganisme (EM4) untuk ternak sapi membawa hasil yang cukup lumayan. Pertumbuhan ternak
sapi lebih cepat, sehat dan tak mudah terserang
penyakit. Tak hanya itu, lingkunganpun.terjaga.’’Pokoknya
tak terlalu menyengat bau kotoran,’’kata nya
Pono telah membuktikannya. ‘’Sebelum memakai EM4, ternak sering terkena
penyakit, setelah menggunakan EM4 jarang sekali terkena penyakit bahkan
bertambah gemuk. Penyakit pada ternak
bisanya cacingan, mencret-mencret serta gatal-gatal.
Karena pengaruh bau kotoran sehingga mengundang hama dan lalat untuk datang ke
kandang tersebut. Namun sejak menggunakan EM4 beternak sapi menjadi sesuatu
yang menyenangkan dan tidak memakan waktu untuk pemberian pakan. Pertumbuhan
sangat cepat, 3 bulan saja sapi sudah
gemuk,’’katanya.
Memang, pria bersahaja ini merasakan betul manfaat setelah
menggunakan EM4. Menurutnya sebelum menggunakan EM4, pertumbuhan sapi agak lamban. biasaya
6 bulan ke atas pertumbuhannya baru bisa kelihatan.
Dengan mengaplikasikan teknologi EM4
Peternakan, Pono memanfaatkan kotoran ternak sapinya untuk menjadi Bokashi Pupuk
Kandang yang dipergunakan untuk memupuk kebun padinya. Selain itu, ia juga menjadikan lahan
ternaknya sebagai pusat pengolahan bokashi.
‘’Penggunakan Teknology Effektif Microorganisme (EM4), limbah yang
dihasilkan dari kotoran Sapi telah dimanfaatkan untuk membuat bokashi yang bermanfaat bagi tanaman. Tak hanya itu,
dengan teknologi EM4 peternakan ini, menjadi solusi pencemaran udara karena bau
tak sedap yang dihasilkan dari kotoran ternak,’’katanya.
Kandang Sapi yang berada di seputar
pemukiman ini, sebelumnya banyak dirisaukan penduduk sekitar. Sebab bau limbah
yang dihasilkan dari kotoran hewan sangat mengganggu sehingga Pono berpikir keras untuk menangani masalah yang dikeluhkan warga
tersebut.
‘’Sebelumnya, kotoran sapi yang
menggunung ini, saya jadikan pupuk kandang dengan cara alami dan dibiarkan begitu saja. Namun cara
ini mengundang bau tak sedap sehingga banyak warga setempat memprotes
keberadaan lahan ini,’’katanya.
Keuntungan lain menggunakan EM4,
pada areal kandang ternak tidak lagi berbau sehingga tidak mengundang lalat
untuk datang dan tidak mendapat komplen dari warga sekitar.
(A)
mantap
BalasHapus