Berkat
EM-4
Sayuran
Sawi Lebih Subur dan Bebas Hama
Di
antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah sawi. Petani
biasanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu, sawi putih (sawi
jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Masyarakat juga mengenal caisim alias sawi bakso, sawi
keriting dan sawi- sawi lainnya.
Caisim yang juga disebut sawi cina ini, adalah
jenis sawi yang paling banyak dijajakan
di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih
kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang
renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau
dioseng, juga dipergunakan untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran
cina
Karena
caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan
memanfaatkannya, maka sangat potensial untuk dikomersialkan dan prospeknya
sangat baik.
Memang, sayuran segar dan sehat menjadi
dambaan konsumen. Segar belum tentu sehat, kecuali pertanian tersebut sudah
mendapat label organik yang ditritment
dari hulu ke hilir tanpa kimia setetespun. Lalu pertanyaannya, kalau sayuran
sawi yang banyak hamanya, bagaimana menghalaunya tanpa pestisida kimia?
Jawabnya, bisa dengan EM-4 yang dibuat menjadi pestisida organik.
‘’Pada
awalnya pestisida kimia itu berasal dari pestisida organik. Jadi pestisida
kimia meniru rasa atau bau tanaman yang tidak disukai hama, misalnya jenis tanaman obat seperti
brotowali, bawang putih, sambiloto dan jenis lainnya,’’kata Suhanda, seorang mahasiswa
perguruan tinggi swasta jurusan pertanian di Jakarta.
Menurunya, hama sawi ini sangat banyak, misalnya, ulat titik
tumbuh, ulat tritip, siput, ulat thepa
javanica, cacing bulu. Sedang penyakitnya adalah, penyakit akar, busuk akar, bercak
daun, busuk daun dan lain-lain.
Tetapi
dengan pestisida organik dengan menggunakan tanaman obat yang difermentasi
dengan EM-4 secara rutin, semua hama dan penyakit
dapat dihalau. ‘’Contohnya sawi-sawi disini jarang sekali yang terkena hama dan
penyakit dan pertumbuhan tanaman pun sangat subur,’’katanya.
‘’Dengan daun yang segar dan bebas residu kimia, karena menggunakan pestisida
organik yang difermentasi dengan EM-4, sawi yang dibudidayakan bebas dari pengaruh pestisida
dan insektisida kimia yang mengganggu kesehatan manusia,’’katanya
Tak hanya itu penggunaan pupuk bokashi yang
difermentasi dengan EM-4 juga menunjukan tingkat
keseburan dan daya tahan terhadap hama sangat tinggi dibandingkan dengan
tanaman sayuran yang tidak menggunakan pupuk bokashi.
Jadi tandas Suhanda, pengaruh penggunaan EM-4 untuk tanaman sayur sangat berpengaruh pada
produktifitas dan hasil pertanian sehingga para petani bisa menikmati hasil
yang maksimal dengan biaya yang relatif
murah.
‘’Dalam waktu 2 bulanan sawi sudah bisa dipanen dengan hasil yang cukup memuaskan. Daunnya lebih lebar,
warna daunnya lebih hijau dan segar dam tahan terhadap penyakit sehingga bebas
dari pestisida dan konsumen bisa lebih aman mengkonsumsinya,’’katanya.
Cara penggunaannya pupuk bokashi juga
sangat mudah. Cukup dengan memfermentasi pupuk kandang dengan menggunakan EM-4 selama satu minggu. Setelah matang menjadi bokashi
padat, bisa langsung diaplikasikan di ladang.
Dari
hasil tersebut dapat diketahui perlakukan bokashi memberikan hasil tertinggi untuk komponen
pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun), Hal ini disebabkan karena adanya
kandungan N (Nitrogen) yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakukan lainnya (tanpa bokashi). Hal ini sesuai
teori bahwa unsur Nitrogen yang banyak akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif
berlangsung cepat. ‘’Memang EM-4 dapat memacu
pertumbuhan tanaman dengan mengeluarkan zat pengatur tumbuh,’’katanya.
Mau Sayurannya subur dan bebas hama serta aman di
komsumsi!! tunggu apalagi, pakai saja EM-4,
probiotik yang terbukti meningkatkan produksi pertanaian.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar