Minggu, 05 Februari 2012

Coloum Pak Oles Edisi IX

PEMANFAATAN EM UNTUK RUMAH TANGGA
MELESTARIKAN LINGKUNGAN DARI DAPUR

Teknologi EM (Effective Microorganisms) untuk rumah tangga telah digunakan di berbagai negara, khususnya oleh ibu-ibu rumah tangga yang sering berurusan dengan limbah dapur.  Limbah dapur organik yang berasal dari sisa-sisa makanan, limbah dari bahan baku masakan, dan air cucian beras bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman setelah melalui proses fermentasi dengan EM.  Bagaimana caranya? 

Dua buah ember plastik bekas cet ukuran 20 Kg ditumpuk menjadi satu.  Pantat ember yang berada  di atas di beri lubang-lubang untuk mengalirkan cairan limbah organik, yang selanjutnya cairan limbah fermentasi ditampung ke dalam ember yang di bawahnya.  Ember yang di bawahnya diberi lubang keran untuk mengalirkan cairan limbah yang sudah terfermentasi,  dan selanjutnya bisa langsung digunakan sebagai pupuk organik cair dengan cara menyiramkannya ke dalam tanah perakaran tanaman.  Ember yang di atasnya menampung limbah rumah tangga padat yang bisa diambil setiap minggu atau sesuai dengan volume ember sampai penuh.   EM disemprotkan atau disiramkan ke dalam tumpukan limbah dapur.  Satu sendok gula pasir atau gula merah bisa ditaburkan di atas tumpukan limbah dapur secara merata untuk memperkaya nutrisi pupuk orgaik cair yang dihasilkan dan untuk mempercepat proses fermentasi. Jika ada dedak, bisa juga dedak ditebarkan di atas tumpukan limbah dapur untuk meningkatkan pertumbuhan jamur fermentasi.  Tentu saja ember harus selalu dalam keadaan tertutup rapat, agar aroma fermentasinya tidak keluar dan agar tidak mengundang datangnya lalat.  Jika anda sudah mahir membuat “paket fermentator  limbah dapur” sederhana ini, tentu anda bisa membuatnya beberapa unit untuk  kebutuhan keluarga, atau kalau anda jeli melihat peluang bisnis, “paket fermentator limbah dapur” sederhana ini bisa anda jual dalam skala kecil  atau sakala besar. 

Air cucian beras anda bisa tampung ke dalam botol air mineral ukuran satu liter sampai sebatas lehernya.  Masukkan ke dalam botol satu sendok gula pasir, atau gula merah dan satu sendok EM.  Tutup botol rapat-rapat.  Gas yang timbul dari proses fermentasi di dalam botol bisa dikeluarkan dengan mengocok botol dan melonggarkan tutupnya beberapa saat setiap hari, kemudian botol ditutup rapat-rapat lagi.  Satu minggu kemudian anda telah memiliki pupuk cair organik hasil fermentasi air cucian beras.  Di Bali air cucian beras disebut dengan banyu.  Saya mengusulkan Pupuk cair fermentasi air cucian beras disebut dengan fermentasi Banyu.  Fermentasi banyu bisa disiramkan ke dalam perakaran tanaman, atau disemprotkan ke daun tanaman setelah diencerkan terlebih dahulu dengan menambah air biasa.  Sambil menyiram tanaman anda bisa menambahkan 10%-20% Fermentasi Banyu, agar tanaman cepat subur.  Satu liter Fermentasi banyu bisa langsung dituangkan ke saluran limbah, got atau ke lubang toilet, untuk menghilangkan bau dan meningkatkan mikroorganisme fermentasi yang ada di dalam cairan limbah atau di septikteng  toilet.

Jika anda pencinta ikan akuarium, atau memiliki kolam di pekarangan, atau memiliki taman air, cukup tuangkan 1 ml EM / 1000 liter air ke dalam air akuarium atau air kolam, maka ikan anda akan menjadi sehat, kualitas air akuarium atau air kolam akan menjadi baik, pertumbuhan tanaman hias di dalam taman air pun menjadi baik.  Air kolam yang mengandung EM juga berfungsi untuk menyiram tanaman kebun dan memperkaya kualitas mikroorganisme yang menguntungkan tanaman di dalam tanah. 

Jika anda seorang pencinta burung, maka mandikanlah burung anda dengan air yang sudah ditetesi EM.  Minuman burung anda juga perlu diberikan satu tetes EM ke dalam wadah air minumannya.  Kotoran burung anda bisa kumpulkan untuk memupuk tanaman di pekarangan atau tanaman di dalam pot.  Anjing atau kucing anda bisa dimandikan dengan air yang sudah dilarutkan EM.  Sehabis memandikan Anjing dan kucing, maka bulunya perlu disemprot dengan air yang mengandung  EM 10 ml/1 liter air.  Semuanya  itu berguna untuk mengurangi bau khas anjing/kucing, menghilangkan kutu atau parasit lainnya dan untuk mengkilatkan bulunya.

Ke dalam bak mandi ukuran 200 liter air perlu dituangkan satu sendok EM untuk meningkatkan kualitas biologis air.  Air tersebut sangat bagus untuk mandi.  Kulit anda akan menjadi lentur, karena pengaruh mikroorganisme fermentasi yang melekat di kulit anda.  Sebelum anda mencuci, baik mencuci dengan mesin cuci atau dengan tangan, sebaiknya cucian anda rendam dulu dengan air yang telah dituangkan 10 ml EM ke dalam satu ember air ukuran 20 liter, kemudian mencucilah seperti biasa.  Anda akan terkejut akan hasilnya, kotoran cucian anda lebih mudah keluar.  Kain cucian anda terlihat lebih lembut.

Saat anda mengepel lantai, tuangkan 10 ml EM ke dalam 20 liter air untuk mengepel, maka kotoran lantai lebih mudah dibersihkan, karena sifat asam dari EM.  EM juga hidup dipermukaan lantai yang berfungsi untuk mencegah hidupnya patogen atau parasit lainnya yang mengganggu kesehatan manusia.  Air kotor yang habis digunakan untuk mengepel lantai anda bisa disiramkan ke perakaran tanaman untuk pupuk organik.  
Sebegitu banyak manfaat EM untuk keperluan rumah tangga sehingga perlu lebih disosialisasikan.  Gerakan pemanfaatan EM untuk rumah tangga yang dimulai dari seluruh anggota keluarga akan memberikan dampak kelestarian lingkungan, kesehatan, pendidikan dan efisiensi energi yang lebih luas dalam skala global.  Pengertian dan praktek penerapan EM dari rumah tangga dimulai dari setiap anggota keluarga, yaitu dari diri kita sendiri.  Sudahkah kita mengerti dan mempraktekkannya? Karena pengertian dan praktek yang benar itu sangat penting untuk membuat suatu gerakan penerapan EM untuk rumah tangga secara berkelanjutan.  Selamat bekerja, semoga sukses...!                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar