Kamis, 02 Februari 2012

EM Coner Edisi VI


Dengan EM4 Produksi Meningkat
Memang sudah lama Kabupaten Brebes dikenal sebagai penghasil telur asin. Kalau memasuki Kabupaten Brebes, banyak sekali dijumpai toko atau kedai yang menjual telur asin. Tak pelak, telur asin menjadi trademark wilayah di ujung barat Provinsi Jawa Tengah tersebut. Melimpahnya produksi telur asin di Brebes tak terlepas dari banyaknya sentra peternakan itik di wilayah ini.
Brebes memang dikenal sebagai pusat penghasil telur asin. Sehingga telur asin menjadi oleh - oleh bagi mereka yang berkunjung ke wilayah itu. Di Brebes tercatat 1.778 peternak itik yang tersebar dan bergabung di lebih dari 10 kelompok tani ternak itik (KTTI). Salah satunya adalah Kelompok Tani Maju Jaya Desa Limbangan Brebes dengan ketua kelompoknya H. Sugiarto yang cukup berhasil mengembangkan ternak itik di daerah tersebut. KTTI Maju Jaya di Desa Limbangan Wetan, Kecamatan Brebes, tahun 2004 lalu pernah meraih predikat sebagai KTTI terbaik tingkat nasional.
 Banyaknya jumlah peternak itik menjadikan Brebes sebagai salah satu sentra peternakan itik di Jateng. Setiap tahunnya, lebih dari 100 juta telur diproduksi di peternakan-peternakan telur di Brebes. Populasi itik di wilayah ini mencapai kurang lebih 889.000 ekor. Banyaknya warga Brebes yang menggeluti profesi sebagai peternak itik tak terlepas dari keuntungan yang bisa dihasilkan dari kegiatan ini. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan perawatan yang mudah.
Bagi H. Sugiarto, beternak itik sesuatu yang sangat menyenangkan, apalagi di dukung dengan teknologi.yang ramah lingkungan seperti  penggunaan Effektif Mikroorganisme (EM4) peternakan, sesuai dengan yang diharapkan. Pasalnya,  hasil produksi telur meningkat dan itik pun sehat serta tak mudah mati.
‘’Pokoknya dengan EM4, biaya operasional bisa ditekan, walhasil  keuntungan meningkat, disamping dapat mengurangi bau limbah (kotoran itik) yang menyengat sehingga menjaga keramahan lingkungan’’katanya.
Menurut H. Sugiarto, EM4 dapat Menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam perut itik, memperbaiki dan meningkatkan kesehatan itik,  meningkatkan mutu daging itik, mengurangi tingkat kematian bibit itik, memperbaiki kesuburan ternak. ‘’’Tak hanya itu penggunaan EM4 juga dapat mencegah bau tidak sedap pada kandang dan kotoran itik. Serta  mengurangi stress pada itik,’’katnya.
Memang seperti dikatakan Kacab. PT. Songgolangit Persada Magelang, Sarmo Saputro, menggunakan EM4 pada pakan ternak sepereti itik akan menghasilkan produksi yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah. Bahkan kualitas telurnya lebih bagus seperti disamping  kulit telurnya tebal, warna kuning telurnya lebih kuning dan  rasanya  lebih gurih. (A)

EM4 Effektif Menghilangkan Bau Ternak Ayam

Apa yang menjadi persoalan peternak ayam khususnya dalam menghilangkan bau yang meresahkan masyarakat sekitar terjawab sudah. Tentunya dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan seperti EM4.
Tak perlu ragu dengan penggunaan EM4, Karena EM4 merupakan mikroorganisme campuran dari 80 jenis mikroorganisme fermentasi yang memfermentasi bahan organic. Jika proses fermentasi  berlangsung dalam penguraian bahan organic (kotoran ternak), maka pembentukan gas (bau busuk) dan panas dapat ditekan atau dihilangkan sama sekali. Bahkan mengurangi lalat dan hama penyakit.
Hal ini dialami  salah satu peternak ayam petelur milik Harjo di Desa Panti, Randi Gundam Jember. Sebelum menggunakan EM4, ternak ayamnya begitu bau hingga mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitar tetapi setelah menggunakan teknologi EM4, bau yang menyengat dapat ditekan.  Karena masalah bau dapat teratasi ayam pun menjadi sehat termasuk para pekerjanya.
Seperti dikatakan Kacab PT. Songgolangit Surabaya, Raharko, jika pengolahan unggas kurang baik, limbah yang dihasilkan (kotoran ternak) lebih banyak menimbulkan masalah seperti penyakit ternak dan lingkungan dari pada keuntungan yang ditimbulkannya. ‘’Usaha yang paling banyak dilakukan oleh peternak adalah bagaimana membuang atau menjual secepatnya dan temtunya dengan harga yang murah kotoran ternak  yang menumpuk. Jelas terlihat peternak tidak mendapatkan nilai tambah dari hasil kotoran ternak tersebut,’’katanya.
Namun dengan teknologi EM4 , peternak bisa memanfaatkan limbah tersebut dengan lebih bernilai ekonomis untuk pertanian organic. Sebagaimana diketahui sekarang ini daerah-daerah pertanian sebagai penghasil lahan pangan telah kekurangan bahan organic dan miskin hara. Dan tentunya dengan EM4  dapat meningkatkan mutu kotoran ternak yang dihasilkan. Karena kotoran ayam tadi dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos yang bernilai tinggi (bokashi) serta dapat difermentasi menjadi pakan ternak
Keunggulan lain penggunaan teknologi effective mikroorganisme pada ternak dapat mengurangi jumlah lalat dan serangga ternak serta mengurangi ketegangan (stress) ternak.
            Dengan menggunakan EM4 diakui beberapa pekerja di peternakan tersebut, dapat mengurangi biaya produksi sehingga peternak dapat menarik keuntungan lebih dengan terus menjaga kualitas maupun kuantitas telurnya. (A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar