Senin, 06 Februari 2012

Selayang Pandang I

BOKASHI KOTAKU

 

Sejak tahun 1990, sekembali dari Jepang, berdasarkan ilmu yang saya pelajari dari Prof. Dr. Teruo Higa, saya dengan gigih melatih petani untuk menggunakan pupuk organik Bokashi.  Sesuai  namanya, kata Bokashi berarti fermentasi dengan menggunakan Teknologi Effective Microorganisms (EM). 


Melatih petani membuat dan menggunakan pupuk Bokashi harus memiliki kesabaran dan kepedulian agar petani memahami dan mau menerapkan praktek pertanian organik di lahan pertaniannya. Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) adalah organisasi yang saya dirikan untuk melatih petani belajar pertanian organik.  Industri hulu dari pertanian organik adalah industri pupuk organik.  Bahan baku pupuk organik yang paling murah dan paling mudah didapat adalah dengan menggunakan limbah organik masyarakat perkotaan, berupa sampah pasar dan sampah rumah tangga.  

Proyek percontohan pabrik pupuk organik dari sampah kota saya buat dari tahun 1999 s/d 2004, yang menghasilkan produk dengan nama Pupuk Organik Bokashi Kotaku, yang artinya “pupuk organik fermentasi dengan Teknologi EM dari sampah kota saya.  Hasilnya, sampai sekarang telah banyak petani yang berhasil memproduksi pupuk organik Bokashi dari limbah-limbah pertanian, peternakan dan perikanan dalam skala kecil dan besar untuk tujuan dipergunakan sendiri atau dijual.  Di beberapa kabupaten juga telah dilakukan proyek daur ulang sampah kota untuk pembuatan pupuk organik Bokashi.  Saya sangat bahagia melihat keberhasilan petani, pengusaha, LSM dan bupati yang telah sukses memproduksi pupuk organik Bokashi. Semenjak tahun 2005, saya memfokuskan diri untuk memproduksi pupuk organik Bokashi Kotaku secara lebih profesional dengan mendirikan pabrik pupuk di Denpasar, yang hampir semua pekerjaannya dilakukan secara manual.  Berbagai kendala telah dihadapi dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, terutama bagaimana cara mendapatkan bahan baku pupuk organik yang lebih terjangkau dan lebih murah harganya untuk menekan biaya produksi.  

Demikian juga saya mencoba membuat terobosan-terobosan baru dalam bidang pemasaran dan distribusi pupuk, seperti membuat sistim yarnen (sistim kredit pupuk yang dibayar setelah panen),  sehingga memudahkan petani untuk mendapatkan pupuk. Kualitas pupuk organik Bokashi Kotaku juga ditingkatkan dengan menambah variasi bahan organik dari berbagai jenis pupuk kandang, pupuk hijau dan limbah teh.  

Pembuatan demplot-demplot (demonstrasi plot) pada lahan petani dengan berbagai jenis tanaman, serta penginformasian produk melalui media sangat mendukung pemasaran produk pupuk Bokashi Kotaku.  Sampai sekarang, pupuk Bokashi Kotaku telah digunakan oleh petani, pengusaha pertamanan, pengelola hotel dan vila, serta oleh pencinta tanaman hias di tingkat rumah tangga dan profesional.

Dengan semakin meningkatnya permintaan pupuk organik, maka sejak tahun 2010 didirikan pabrik pupuk Bokashi Kotaku dalam skala industri besar di Tabanan.  Tentu saja usaha ini bisa menggairahkan usaha peternakan rakyat, karena mampu menyerap limbah kotoran ternak, khususnya ternak sapi dan ayam dalam jumlah besar.  Visi saya membangun desa membangun bangsa dalam bentuk membangun industri pertanian organik di desa mendekati kenyataan.  Desa yang kuat adalah desa yang produktif dan mandiri.  Melalui pembangunan pertanian organik, membangun desa membangun bangsa bisa diwujudkan.  Pupuk Bokashi Kotaku adalah salah satu produknya.  Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar