Minggu, 19 Februari 2012

Forum Usaha


Budidaya Puyuh Yang Menjanjikan

Dengan modal kecil dan lahan yang sempit, budidaya burung puyuh, dapat memberikan keuntungan. .Apalagi jika dipadukan dengan teknologi EM4, yang menjadikan ternak puyuh lebih sehat, napsu makan bertambah, tidak mudah stress, rajin bertelur, kotorannya tidak berbau dan lebih kering serta dagingnya lebih gurih.

Inilah kesan Sutoro pemilik Tri Berkah Quail Farm di kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kec. Pacet Cianjur Jawa Barat yang aktif menggunakan EM4 untuk menjaga kesehatan ternaknya.

Menurut perhitungan kasar, burung puyuh dapat bertelur setiap hari hingga 80%, jika memelihara puyuh 1000 ekor, berarti 1000 x 85% menjadi 800 butir. Jika 1 butir harga terendah Rp. 185 saja itu menghasilkan 148.000/hari. Sedang untuk pakan hanya membutuhkan 20 kg/hari. Kalau harga pakan Rp.3500 jadi perhari 70 ribu ditambah obat-obatan dan probiotik (EM4) dan lain-lain Rp. 30 ribu, masih sisa keuntungan bersih 85 ribu x 30 hari jadi perbulan Rp.2.55000/bulan.

Bagaimana kalau memelihara 2000 ekor atau 3000, atau 5000 ekor atau lebih tentu  banyak lagi untungnya. Hal ini diamini oleh, Slamet Wuryadi R yang menjadi konsultan serta supplier telur puyuh dan aktif di organisasi Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI) bahwa,budidaya puyuh sangat menguntungkan, karena untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas.

Kemudian jika memelihara Ayam dan itik, baru mulai bertelur setelah berumur sekitar enam bulan sedangkan puyuh sudah mulai bertelur pada umur 45 hari. Dan harga telur puyuh di pasaran selalu tinggi dibandingkan dengan biaya produksi. Karena itu, belum pernah terjadi kisah seperti peternak unggas yang rugi akibat harga jual telur puyuh yang rendah.

Untuk menjaga kesehatannya, pakar per-puyuh-an, Slamet menuturkan bahwa puyuh termasuk unggas yang tidak mudah terserang penyakit. Persentase kematian puyuh lebih banyak disebabkan cuaca yang dingin atau akibat terjatuh dari kandang. Untuk mencegah tingkat kematian yang tinggi pda puyuh, diperlukan beberapa perawatan kesehatan. Pertama menjaga kebersihan kandang, peralatan dan pakan.

’’Untuk mencegah timbulnya penyakit, lingkungan sekitar puyuh harus di jaga kebersihannya. Terutama kebersihan kandang, tempat pakan dan tempat minum serta peralatan dan perlengkapan. Begitu juga dengan pakan yang diberikan harus bebas dari hama, kuman, cendawan dan bahan toksin lainnya,’’kataya.
Untuk kebersihan kandang, setiap hari kandang disemprotkan dengan EM4 dengan dosis, 10 cc EM4 ditambah dengan 1 liter air. Begitu juga untuk memperbaiki pencernakan puyuh, 1 kilogram pakan di campur dengan 10 cc EM4, Sedang untuk air minumnya 1 liter air dicampur hanya 1/4 cc EM4

Tujuan pemberian EM4 pada ternak ini ini dimaksudkan untuk mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak, menekan atau mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak, mengurangi stress, memperbaiki mutu daging ternak, mengurangi jumlah kematian ternak dan lain-lain.

 Dan yang tak kalah penting juga harus sering mengontrol kesehatan puyuh. Jika ada yang kelihatan sakit segera dikarantina untuk diberikan pengobatan sesuai petunjuk dari dokter hewan atau penyuluh dari dinas peternakan. Kemudian memberikan vaksinasi sesuai aturan selama putuh itu hidup.

Menurut Slamet, puyuh sangat potensial dikembangkan untuk diambil telur atau dagingnya. Diantara semua jenis unggas petelur, ternyata puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur

Jenis Unggas                                       Produksi Telur (butir/tahun)
1. Ayam Petelur                                    300 – 360
2. Puyuh                                                 250 – 300
3. Itik                                                      200 – 270
4. Ayam Boiler                                       190 – 200
5. Kalkun                                                 220
6. Angsa                                                   100
7. Merpati                                                   50

Daging puyuh pun sebenarnya banyak diminti masyarakat, namun biasanya daging puyuh dijual dengan nama burung dara. Rasanya yang gurih dan tidak banyak memiliki lemak membuat daging puyuh digemari banyak orang.(A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar