Rabu, 01 Februari 2012

Coloum Pak Oles Edisi V

MENGELOLA SAMPAH ADALAH TUGAS KITA BERSAMA
 
Setiap orang, keluarga, unit usaha, industri, masyarakat dan sebagian besar aktivitasnya selalu menghasilkan sampah.  Untuk lebih halusnya sampah disebut limbah.  Produk buangan dari hasil proses menghasilkan sesuatu disebut sampah atau limbah.  Limbah itu harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan dan kehidupan.  Tempat mengelola limbah juga harus terisolir dalam area tertentu  agar tidak bercampur dengan area yang bersih.  Limbah juga harus dipilah antara yang beracun dengan yang tidak beracun, antara yang organik dengan yang anorganik.  Limbah dapur dipisahkan sendiri, demikian juga limbah kaleng, kaca, besi, plastik semuanya dipisah-pisahkan agar gampang mengelolanya.
 
Siapa yang bertanggung jawab terhadap masalah sampah?  Jawabannya adalah masing-masing orang atau kelompok orang yang menghasilkan sampah itulah yang bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri.  Pemerintah mengelolanya dengan membuat peraturan dan menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah.  Masing-masing orang, keluarga, unit usaha, pabrik, tempat fasilitas umum, perkantoran, sekolah, rumah sakit, semuanya harus bertanggung jawab terhadap sampahnya masing-masing.  Dalam skala yang lebih besar pemerintah harus memiliki rancangan besar tentang pengelolaan sampah di daerahnya, dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi.  Rancangan besar ini mencakup penentuan lokasi, luas area, pengangkutan, teknologi pengolahan, sistim daur ulang dan pembiayaan.
 
Masalahnya sekarang adalah masing-masing orang, kelompok orang, organisasi, industri dan pengelola fasilitas umum belum maksimal  bertanggung jawab terhadap sampahnya masing-masing.  Semuanya lempar batu sembunyi tangan.  Contohnya?  Dari kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan, merokok dan membuang puntung rokok sembarangan, jalan raya yang kotor, jalan kecil dan gang yang jorok, selokan yang tidak terawat, tempat fasilitas umum yang berbau parfum pesing dan sengak, sampah pasar yang berserakan, pertokoan dan mall yang tidak menyesuaikan jumlah toilet dengan jumlah pengunjungnya, pemulung yang berkeliaran merobek dan mengais sampah yang sudah dibungkus, sampah rumah tangga yang dicampur-campur, semuanya itu membuat kita pusing sendiri.  Ditambah lagi dengan ketidak seriusan pemerintah dalam menangani sampah, sehingga sampah itu merupakan beban besar yang tidak bisa ditangani dengan baik.
 
Apa akibatnya jika sampah tidak dikelola dengan baik?  Fatal!  Pertama, kesehatan masyarakat terganggu, masyarakat bisa sakit dan biaya pengobatan sangat mahal yang harus ditanggung oleh masyarakat itu sendiri dan juga oleh negara.  Kedua, investasi menurun.  Sedikit orang atau pengusaha yang mau berinvestasi di daerah jorok dan kumuh, sehingga perputaran ekonomi menjadi lambat,  lapangan pekerjaan sedikit.  Perkembangan dan pembangunan  daerah menjadi lambat.   Ketiga, daerah jorok dan kumuh merupakan sarang tindak kriminal, kekerasan dan prostitusi.  Keempat, daerah jorok dan kumuh mencerminkan kehidupan masyarakat dan kehidupan pemerintahnya juga jorok dan kumuh.  Oleh karena itu penting sekali dilakukan pengelolaan sampah yang baik, yang terpadu dengan teknologi yang tepat dan efisien, sehingga memberikan kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakatnya.
 
Dari mana dan kapan memulainya?  Dari diri sendiri dan sekarang.  Masing-masing dari kita harus memiliki komitmen untuk mengelola sampah yang kita hasilkan secara serius.  Masing-masing orang harus memiliki rasa malu untuk jorok dan takut untuk sakit akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.  Pemerintah harus membuat peraturan daerah yang tepat dan bermanfaat untuk mengelola sampah masyarakatnya.  Pemerintah harus serius memikirkan dan merancang gambaran besar pengelolaan sampah daerahnya sendiri.  Pemerintah harus kreatif, inovatif mencari solusi pengelolaan sampah baik dalam jangka pendek, maupan jangka panjang.  Kita semua harus bersatu padu memikirkan dan menyelesaikan pengelolaan sampah dengan baik.  Jangan setengah-setengah, jangan sendiri-sendiri.  Masalah sampah bisa diselesaikan jika kita serius, sinergis dan kontinyu.  Selamat bekerja, semoga sukses. @ 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar