Minggu, 19 Februari 2012

Forum Utama


Seriuskah  Perhotelan Mengelola Limbahnya?  
 
Penanganan  limbah dalam kegiatan industri perhotelan, disinyalir masih banyak yang belum memperhatikan syarat mutu limbah yang ditetapkan., ditandai dengan seringnya terjadi kasus pencemaran disekitar lingkungannya.



Dewasa ini pemerintah telah berusaha meningkatkan pembangunan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dalam perolehan devisa.
Selain itu dunia pariwisata dapat memperluas kesempatan kerja dan berusaha mendorong pembangunan daerah, peningkatan kegiatan ekonomi, memperkenalkan alam dan nilai budaya yang menarik yang diminati wisatawan baik lokal maupun mancanagara.
Walhasil, kebutuhan akan jasa perhotelan akan semakin meningkat. Dan perkembangan usaha perhotelan akan sangat lengkap bila memberikan kenyamanan lingkungan baik di dalam lingkup hotel sendiri maupun lingkungan disekitar hotel.
Di Indonesia terdapat beberapa kasus yang timbul kepermukaan mengenai keluhan limbah hotel. Memang hotel merupakan salah satu sarana akomodasi yang memiliki peran penting dalam pariwisata. Keberadaannya sangat dibutuhkan. Namun tentunya, dalam pembangunan hotel tersebut harus mengkuti prosedur yang benar.
Salah satu yang menjadi pertimbangan diijinkannya operasional hotel disuatu daerah tertentu adalah permasalahan pembuangan limbah dan tentunya juga sudah ada aturan pemerintah mengenai tata cara pengelolaan limbah baik itu padat maupun cair. Pembuangan limbah yang tidak benar bukan hanya menimbulkan kerugian bagi lingkungan alam, tetapi juga berdampak pada lingkungan sosial sekitar tempat hotel tersebut berada.
 Kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di pantai Kuta Bali misalnya, sebagai salah satu kasus karena lemahnya kesadaran serta pengawasan yang ada. Kurangnya fungsi kontrol dari semua lapisan, baik itu masyarakat dan pemerintah. Masyarakat kurang teredukasi dengan baik untuk dapat mengetahui bagaimana pencemaran lingkungan terjadi ataupun indikasi dari pencemaran lingkungan itu sendiri, sehingga mereka kurang waspada terhadap pencemaran yang dilakukan oleh oknum beberapa hotel yang berada di lingkungan tersebut..
Perlu diketahui, pencemaran di laut bukan hanya akan berdampak pada terumbu karang saja. Tetapi berefek pada manusia itu sendiri. Jika pencemaran lingkungan terjadi di air laut maka yang terjadi adalah ikan yang berada di perairan tersebut ikut terkena dampaknya. Beberapa biota laut yang hidup di lingkungan air tersebut tidak bisa menguraikan limbah kimia yang dibuang ke laut. Kemudian ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia maka dampak yang timbul kemudian adalah kesehatan manusia.
Pembangunan hotel seharusnya juga disertakan dengan pembangunan IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah). Limbah yang paling banyak di hasilkan oleh hotel adalah limbah cair yang kemudian disusul dengan limbah padat dan lainnya. Limbah cair yang dihasilkan hotel dapat merusak lingkungan jika dibuang begitu saja.
Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode kimia dan fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode biologi (bakteri pengurai) adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah.
Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.
Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon(TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Dengan cara tersebut maka bisa didapatkan air bersih kembali yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya, seperti untuk menyiram tanaman sehingga tidak perlu lagi mengambil cadangan air tanah yang ada. Hal ini menjadi efektif dan ramah lingkungan, roda perekonomian dapat berjalan dengan serta lingkungan juga terjaga dengan baik. (A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar