Jumat, 03 Februari 2012

Salam Redaksi Edisi VI

Mencoba Teknologi Baru

Ada terobosan inovatif teknologi dalam upaya  peningkatan produksi pertanian yang selama ini sangat bergantung dengan penggunaan pupuk kimia. Tak perlu  biaya tinggi karena tanpa  pupuk kimia. Tak perlu membeli benih hybrid karena benih bisa dikembangkan dari varietas local. Tak perlu rebutan air antar petani. Inovasi ini disebut Methode SRI (System Of Rice Intensification)
Methode SRI ini sudah diperkenalkan ke petani di Indonesia sejak tahun 1999. Namun, perkembangannya tak begitu menggembirakan. Banyak  petani yang tak berani mencoba dengan trobosan inovasi ini. Mungkin sosialisasi ke petani yang kurang, factor kebiasaan petani yang sulit meneriman teknologi juga menjadi salah satu penyebab methode SRI kurang popular.Alasannya, tak mau berspekulasi, tak mau bersusah – susah  membawa pupuk organic ke lahan persawahan. Petani kebanyakan maunya instant, cukup menebar pupuk kimia ke lahan.
Memang harus diakui, hingga kini budaya inovasi di dalam negeri belum seperti di negara-negara lain yang sudah maju teknologinya Kondisi ini semakin parah karena sumberdaya manusia petani belum mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki, selain pengaruh nilai-nilai budaya yang menyebabkan petani semakin terjebak dalam kemiskinan
Padahal, metode SRI ini bisa dibilang metode yang sangat efisien dari segi biaya produksi tetapi  mampu meningkatkan kapasitas produksi padi.  Karena itu, teroboson inovatif dalam upaya mengembalikan kembali kesuburan tanah dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian harus dilakukan.
 Caranya, petani harus  mencoba dan  welcome dengan teknologi baru dalam bidang pertanian  salah satunya melalui pola pertanian dengan methode System Of Rice Intensification
Metode ini menekankan pada peningkatan fungsi tanah sebagai media pertumbuhan dan sumber nutrisi tanaman. Melalui sistem ini, kesuburan tanah dikembalikan sehingga haur-daur ekologis dapat kembali berlangsung dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman.
Keunggulan lainnya adalah hemat air irigasi, hemat bibit, produksi tinggi di atas rata-rata nasional, mampu mendaur ulang limbah, memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan mutu (harga). Metode yang ditemukan agrikulturis Prancis Henri de Laulanie ini jika diterapkan dengan baik, petani di Indonesia bisa meraup pendapatan tambahan
Melalui metode ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik, demikian juga dengan taraf kesehatan manusia dengan tidak digunakannya bahan-bahan kimia untuk pertanian.
Upaya meningkatkan daya saing petani salah satunya adalah pengembangan kelembagaan pertanian, pemberdayaan, pemantapan dan peningkatan kemampuan kelompok-kelompok petani kecil.
Melalui EM FORUM ini  mari bersama-sama  mencoba teknologi baru yakni System Of Rice Intensification agar petani dapat menghasilkan  hasil yang lebih baik..(A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar