Minggu, 05 Februari 2012

Forum EM edisi IX

Hidup Sehat Dengan Produk EM4

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan dan kesehatan Karena itu rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas hidupnya

Salah satu persyaratan rumah sehat adalah dapat pencegahan penularan penyakit penghuninya.  Penyakit yang menyerang itu diantaranya kurangnya pengolahan  air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, disamping tentunya lingkungan yang mendukung.
Pastilah rumah yang tidak terawat akan timbul berbagai macam penyakit. Begitu banyak berkeliaran basil, jamur, bakteri, virus, bisa menyebabkan penghuni rumah terhinggap penyakit. Bahkan rumah yang tidak terawat bisa menjadi ladang perkembangbiakkan kuman.
Membersih rumah yang sumber bahan kimia adalah faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Termasuk penggunanya juga ikut berperan dalam terjadinya polusi dengan memilih bahan-bahan pembersih yang tidak ramah lingkungan, memakai pupuk dan pestisida kimia dan menggunakan energi yang tidak ramah lingkungan
Menjaga kebersihan rumah beserta lingkungan sekitar adalah modal awal mencegah datangnya penyakit. Sayangnya, kini banyak produk pembersih rumah yang biasa digunakan ternyata beresiko buruk bagi kesehatan manusia.
Dari cara penyemprotan, penggunaan dan pembuangan produk pembersih inilah resiko buruk  jika dilakukan secara tidak tepat, tanpa disadari bahan kimia yang terkandung di dalam produk pembersih sedikit demi sedikit mulai mencemari udara, air minum, makanan dan berakhir pada menurunnya kondisi kesehatan tubuh.
Bahan pembersih rumah tangga berbasis kimia dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi kulit dan gangguan pernapasan atas seperti radang tenggorokan, batuk, pilek. Sedangkan dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan pada lever, pernapasan dan ginjal serta menimbulkan penyakit lainnya.
Karena itu akan lebih aman jika membersihkan rumah serta perabotan  jika  kembali memanfaatkan bahan organik yang dapat mengurangi penggunaan pembersih berbahan kimia. Selain terjangkau dan aman bagi tubuh, cara ini sekaligus merupakan upaya menghijaukan kembali bumi yang dipijak.
Untuk mencegah itu, PT. Songgolangit Persada memiliki produk alami (organic) yang dapat menghalau perkembangan bakteri merugikan. Produk tersebut adalah EM4 Toilet. Produk yang berasal dari Jepang ini merupakan kultur EM dengan konsep bioremediasi bahan organik dengan memanfaatkan kerja dari berbagai mikroorganisme alami secara fermentasi sehingga potensi pencemaran dapat ditekan.
EM4 Toilet mengandung berbagai mikroorganisme yang effective yang masing-masing mikroorganisme ini mempunyai kerja yang sangat spesifik dan bekerjasama secara sinergis dalam menguraikan limbah organik serta menangkap gas yang menyebabkan bau (H2S, NH3 dan lainnya) sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitasnya sehingga sangat tepat untuk digunakan pada WC/Septik Tank menghilangkan bau kurang sedap ataupun menekan baketri pathogen dan (E.Colli,) yang terdapat dalam air tanah akibat resapan septic tank yang umumnya dijumpai di kota-kota yang padat penduduknya.
Sedang manfaat EM4 Toilet diantaranya, menghilangkan bau tidak sedap pada kamar mandi dan WC,  mengatasi saluran got/WC yang tersumbat,. Menghemat biaya pengurasan septic tank,. dapat digunakan untuk membuat kompos,  hemat dan ramah lingkungan
Salah satu penyebab masalah kebersihan lingkungan adalah limbah rumah tangga yaitu tinja manusia. Pencemaran bakteriologis merupakan masalah pokok dalam pencemaran akibat tinja. Pengelolaan tinja yang hanya ditampung dengan menggunakan septicktank akan menyebabkan pencemaran lingkungan, sehingga perlu dicari alternatif lain bagaimana cara mendegradasi bahan organik secara cepat sekaligus dapat menekan pertumbuhan E.coli.
E Coli adalah indikator dalam penentuan tercemarnya air oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga, hotel, dan lain-lain. Bakteri E Coli biasanya ke luar menuju alam bebas bersama tinja.
Bakteri ini dijadikan indikator karena paling mudah diindentifikasi dengan pemeriksaan di laboratorium. Jika E Coli terdeteksi dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja manusia dan sangat mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga air yang tercemar E Coli perlu diwaspadai atau tidak layak diminum.
Bacteri E Coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika masuk ke saluran pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan. Gangguan kesehatan tersebut, bisa berupa tifus, kolera, hepatitis, diare, dan lain-lain.
Terkait dengan itu, WHO mensyaratkan kandungan E coli pada air bersih sebesar nol. Sedangkan Departemen Kesehatan menyatakan kandungan E coli pada air perpipaan maksimal 10 per 100 ml dan air nonperpipaan maksimal 50 per 100 ml

Lingkungan Rumah Bersih
Sampah Tertangani Dengan EM4
Jika saja setiap keluarga mengolah sampahnya sendiri, tentu persoalan lingkungan basa tertangani. Karena penghasil sampah terbesar terutama di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan lain-lain adalah sampah yang berasal dari rumah tangga.
Sampah rumah tangga memang kelihatnnya sepele, tapi jangan salah, sampah rumah tangga ini penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.
 Banyak yang beranggapan, sampah merupakan bahan buangan yang tak berharga. Padahal, sampah sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pupuk tanaman dan memiliki nilai ekonomis jika dikelola secara baik. Persoalan lain dengan mengolah sampah tersebut, akan mengurangi permasalahan yang terus meningkat seiring perjalanan waktu, terutama disebabkan oleh terus meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung, tentunya juga akan menyebabkan semakin meningkatnya volume sampah  sehingga menjadi beban bagi lingkungan.
Perlu dicermati, perilaku warga seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, di jalan di sungai dan di tempat lain masih sulit diubah. Berbagai slogan, edukasi ke warga tak henti dilakukan. Namun karena prilaku jelek ini sudah menjadi kebiasaan sehingga sulit diubah.
Walhasil, masalah sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, LSM yang cinta lingkungan dan lembaga lain yang peduli dengan masalah sampah
Sampai sekarang ini, sampah tetap saja terlihat menumpuk di mana-mana. Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah khusus sudah disediakan, misalnya tempat sampah bahan organik,  sampah khusus plastik, dan tempat sampah khusus logam. Anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi. Tempat sampah organik isinya plastik, sandal, dan sampah-sampah lain campur jadi satu.
Karena itu, masalah sampah tidak cukup hanya dengan menyediakan tempat sampah khusus saja. Penyelesaian masalah sampah sebaiknya dimulai dari tingkat yang paling rendah yakni penghasil sampah. Cara praktis mengelola sampah rumah tangga itu merupakan alternatif yang mudah bagi warga kota-kota besar dan bermanfaat bagi dunia pertanian
Padahal, dari sampah ini, menghasilkan pupuk organik yang murah, berkualitas, terjangkau, dan mempercepat terwujudnya sistem pertanian organik yang lestari berproduksi, ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat.
Tetapi sayangnya, tidak jarang sampah rumah tangga dibuang begitu saja disaluran drainase yang menyebabkan saluran air dan selokan tersumbat dan menimbulkan dampak turunan berupa banjir.
Di TPA sendiri karena sampah cepat penuh dan menggunung, kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pencemaran udara serta terganggunya aktifitas masyarakat di sekitar TPA.
Keluarga Djamaluddin Suryohadikusumo dan Sri Murniati, yang tinggal di komplek Bumi Karang Indah Lebak Bulus salahsatu keluarga yang sudah sadar akan lingkungan. Sudah lama keluarga ini memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk organic untuk dimanfaatkan sendiri untuk tanaman hias di rumahnya..
Untuk memudahkan mendaur ulang sampah menjadi pupuk organic, keluarga ini menggunakan teknologi efektive mikroorganism (EM4).
‘’Untuk menjadikan sampah menjadi kompos merupakan langkah yang paling positif, dengan menggunakan pengurai aktive (EM4) sehingga proses membuat kompos atau bokashi menjadi lebih cepat,’’katanya.
Djamaluddin mengakui, membuat kompos baru sekedar coba-coba  karena terdorong upaya bagaimana solusi menanggulangi sampah di lingkungan  kelurahan yang sempat meresahkan warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap.
‘’Dulu warga disini selau membakar sampah, namun upaya ini juga menimbulkan masalah karena terjadi polusi udara. Kemudian saya akhirnya sepakat untuk memanfaatkan sampah menjadi kompos dengan menggunakan teknologi EM4 agar proses fermentasinya cepat,’’jelasnya.
Niat baik inilah, Djamaluddin membuat bak penampungan sampah  serta sarana pemprosesan menjadi bokashi padat dengan ukuran 2x3 yang terdiri dari beberapa bak.’’ Dari hasil membuat kompos, rencananya kami akan pakai sendiri untuk penghijauan di kebun kami, mudah-mudahan ke depan bisa kami jual. Tetapi untuk sekarang cukup kita manfaatkan sendiri,’’jelasnya.
Memang, cara terbaik mengatasi masalah sampah adalah mengolah sampahnya masing-masing (sampah rumah tangga). Lalu bagaimana mengolah dengan praktis, tentunya dengan teknologi daur ulang sampah yang efektif menggunakan bakteri pengurai yang ramah lingkungan dan terjangkau di masyartakat seperti EM4 sambil menciptakan sistem edukasi yang tepat bagi masyarakat.
Justru pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat, dan menyelesaikan sampah sejak dari rumah, sudah bisa memutus mata rantai masalah sampah di perkotaan. Tak ada salahnya kalau masyarakat kota bergerak sendiri untuk mengolah sampahnya sendiri. Maka, marilah beramai-ramai mengelola sampah sendiri. (A).


Cara Penggunaan EM4 Toilet

WC/Toilet/Got
Siram 1 liter EM4 Toilet ke dalam lubang WC, septic tank setiap 3 (tiga) bulan sekali. Untuk efesiensi biaya, larutkan 1 liter EM4 Toilet ke dalam 5 – 10 liter air, tambahkan 5 sendok makan gula merah atau molase (tetes tebu) dan diamkan dalam wadah tertutup rapat selama 1 sampai 4 hari, kemudian siramkan ke dalam lubang WC, septic tank, got dll, setiap 1 -2 minggu sekali.

Menghilangkan Bau di Kamar Mandi
Larutkan 1 – 2 sendok makan EM4 ke dalam 1 liter air dan semprotkan pada lantai dan dingding kamar mandi, setiap minggu sekali atau seperlunya.

Menghilangkan Bau Sampah dan Mencegah Lalat
Larutkan 1- 2 sendok makan EM4 ke dalam 1 liter air dan semprotkan pada tumpukan sampah. Sampah tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk organic.

Menghilangkan Bau di Tempat Cucian Dapur
Larutkan 1- 2 sendok makan EM4 ke dalam 1 liter air kemudian semprotkan di sekitar tempat cucian setiap 2 – 3 hari atau seperlunya.

EM4 Toilet yang paling efektif dalam upaya mendegradasi bahan organik yang terkandung di dalam tinja manusia. Selain itu bakteri ini memiliki karakteristik tidak bersifat pathogen terhadap tanaman serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli, sehingga EM4 Toilet ini dapat dijadikan alternatif pengelolaan limbah dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan khususnya masalah pencemaran air.

1 komentar:

  1. bs ngak em4 pertanian pengganti em4 toilet? krn didaerah kami tdk ada em4 toilet.

    BalasHapus