Minggu, 05 Februari 2012

Forum Usaha Edisi X

SRI Plus EM4 Tingkatkan Produksi Pertanian
PT. Songgolangit Persada terus melakukan inovasi dengan mengembangkan proyek percontohan dipelbagai daerah di Indonesia, termasuk di Pemalang, Jateng. Yang dikenal sebagai salah satu daerah sentra penghasil tanaman padi di Indonesia.
 Demplot padi dibuat disalah satu lahan warga, tepatnya di Desa Kali Gelang, Pemalang. Jateng. Sebagai komoditas dipilih varietas padi situ bagendit yang mempunyai umur tanam 110-120 hari, mempunyai rasa enak dengan potensi hasil 6,0  GKG (t/ha), sedangkan pola tanam yang diterapkan menggunakan sistem penanaman Padi secara SRI tabela atau tabur benih langsung.
 “Melalui sistem ini, petani bisa hemat benih hingga 70 %, petani cukup menyediakan benih 5 kg untuk satu hektare, jauh lebih sedikit jika dibandingkan cara konvesional yang membutuhkan benih padi kurang lebih hingga 20 Kg untuk satu hektar, keuntungan berlebih akan didapatkan petani ”jelas  M. Zakky Husein dari PT, Songgolangit Persada  
Sebelum penanaman, terlebih dahulu lahan diolah, bahan organik disiapkan sebagai pupuk dasar, berupa pupuk kandang 10 000 kg/ha, dedak/ bekatul 1000 kg, arang sekam padi 1000 kg dan jerami padi+rumput+ daun-daun 1000 kg, bahan organik  untuk asumsi 1 ha lahan.
Bahan-bahan organik selanjutnya di sebar merata pada petak sawah, dengan terlebih dahulu di potong-potong dengan mesin pencahah agar mudah terserap tanah. Sebelum dilakukan pembajakan, sawah dialirkan terlebih dahulu dengan larutan EM4 fermentasi (Campuan bahan  2 liter EM4 + 2 Liter molase dan air bersih sebanyak 200 liter  diaduk lalu difermentasi selama 4-7 hari.)
Larutan EM4 fermentasi serupa kembali dibuat dan dialirkan ke lahan petak sawah pada pengolahan kedua yaitu saat penggaruan atau pengemburan. Dilanjutkan dengan pembuatan alur tanam/lubang tanam dengan jarak tanam 30cmx30. benih padi hasil peraman selama dua hari pada karung basah yang sudah keluar calon akar lalu dimasukan ke lubang yang dibuat sebelumnya. Benih yang ditanam hanya 1 benih kedalam satu lubang tanam
Penyemprotan pupuk Bokashi cair pada tanaman dilakukan setelah 7 hari dari penanaman,  dosis larutan bokashi, 5-10cc EM4/liter air,  penyemprotan diulangi kembali ketika tanaman berumur 15 hari setelah tanam (HST) dengan dosis 2lt EM-4/ha (dosis pelarutan 1 ltr/100 air bersih).  Hal tersebut juga dilakukan saat padi berumur 30 dan antara 50-55 HST.
Penyiangan rumput dilakukan di seputar daerah tempat tumbuh padi secara peridik dilakukan setelah tanaman berumur 10, 20, 30, 40, dan 50 HST. Untuk mengatasi Hama padi, pestisida organic disemprotkan pada tanaman padi saat timbul gejala serangan hama.
  Setelah panen,  dari hasil pengamatan di lapang dtemukan bahwa varietas padi Situ bagendit yang ditanam menggunakan sistem penanaman Padi secara SRI tabela didukung pupuk cair EM-4 memiliki keunggulan dari padi lokal (Ciherang) yang biasa ditanam oleh petani. Keunggulan tersebut terlihat dari   jumlah anakan dan gabah isi yang berpengaruh terhadap hasil panen.
Vaietas padi Situ Bagendit yang ditanam didemplot EM4  mempunyai anakan lebih banyak, rata-rata pertanaman  30-50 anakan, berbeda dengan varietas Ciherang yang rata-rata 10-15 anakan pertanaman, selain itu, presentasi gabah kosong lebih sedikit dibandingkan varietas ciherang yang bisa mencapai sekitar 20%.    
            Sarmo Saputro selaku kepala Cabang Jawa Tengah PT. Songgolanggit Persada. Yang datang ke Pemalang  dan  menyaksikan pemanenan demplot EM4 terperangah dengan varietas Situ bagendit yang ditanam.”Situ bangendit lebih unggul dari varietas lokal, terlihat dari banyak jumlah anakan ,”ujar  pria berpenampilan low profil ini.
            Penelitian akan terus lanjutan dan diawasi oleh Tim Marketing EM4 dari Brebes, yang dikomandoi  oleh Ananto selaku Marketing EM4 di Brebes. Penelitian ini akan disupport oleh PT. SP cabang Janteng. Sedankan demplot padi menggunakan metode penanaman padi SRI Murni dimana ada persemaian 5-7 hari, sebelum tanam.(Dedi)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar