Bisnis Sapi Organik
Petani dan peternak di Indonesia
tidak bangga menjalani pekerjaannya, karena usahanya dikerjakan dalam skala
kecil. Usaha pertanian dan peternakan yang dijalankan dalam skala kecil
adalah usaha yang walau dikerjakan serius tidak memberikan keuntungan yang
berarti, bahkan jika dihitung secara matematika bisnis, usaha tersebut
merugi. Biasanya usaha pertanian dan peternakan saling menunjang.
Peternakan menghasilkan pupuk, tenaga dan daging. Pertanian
untuk menghasilkan bahan makanan dan pakan ternak.
Bagaimana caranya agar bisa meningkatkan keuntungan dalam usaha
peternakan? Jawabannya adalah tingkatkan produksinya, dengan meningkatkan
jumlah ternak yang dipelihara, sesuai dengan kebutuhan pasar.
Usaha peternakan sapi dalam skala besar di Indonesia merupakan peluang yang
memberikan harapan. Bayangkan saja, konsumsi daging sapi masyarakat
Indonesia yang cukup rendah, sekitar 2 Kg pertahun, maka pertahunnya
membutuhkan 440 juta Kg daging sapi, atau setara dengan 1,1 juta ekor.
Demikian juga kebutuhan susu yang belum terpenuhi. Konsumsi susu
masyarakat Indonesia per tahun terrendah di dunia, atau sekitar 7 liter per
tahun, jika dibandingkan dengan masyarakat Malaysia dan Singapura, yaitu sekitar 24 liter per tahun.
Dengan kebutuhan yang minim tersebut, Indonesia baru bisa memproduksi 1,2
juta liter susu per hari, sehingga kekurangan lagi 1 juta liter susu per
hari. Kekurangan daging sapi dan susu masyarakat Indonesia dijawab secara instan
dengan impor dari negara lain. Tentu saja kita tidak mungkin terus
bergantung dengan negara lain, karena harganya mahal, menguras devisa negara,
tidak produktif dan mengurangi kesempatan kerja. Hal ini harus dijawab
oleh pemerintah dengan aksi nyata, bukan dengan debat, seminar atau workshop
tentang bisnis sapi, yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan dan memenuhi
permintaan pasar yang sudah jelas nampak di depan mata. Kekurangan susu
sapi dan daging sapi harus dijawab dengan beternak sapi perah dan sapi daging,
dengan meningkatkan aktivitas peternakan secara nasional. Tindakan itu bisa
dilakukan oleh pemerintah dengan membuat kebijakan dan membangun infrastruktur
yang terarah dan terencana dengan baik, yang selanjutnya ditindak-lanjuti
dengan aksi nyata oleh peternak kecil, menengah dan besar.
Pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya,
NTB dan NTT adalah tempat yang cocok untuk mengembangkan bisnis peternakan
sapi. Kondisi alam dan masyarakatnya mendukung untuk usaha
tersebut. Pasar susu dan daging di Indonesia masih terbuka luas.
Meningkatnya pendapatan masyarakat karena terbukanya lapangan kerja akan
meningkatkan kebutuhan pasar daging dan susu. Jika usaha bisnis
peternakan sapi tersebut dikembangkan secara professional, maka secara keseluruhan
akan menggerakkan ekonomi masyarakat. Di lain pihak, limbah peternakan
berupa kotoran hewan merupakan sumber pupuk organic, jika dikelola dengan baik
akan bisa memasok kebutuhan pupuk organic, dan dalam jangka panjang akan mampu
mengarahkan pembangunan pertanian menuju pertanian organic.
Pembangunan peternakan dan pertanian tidak akan bisa besar jika tidak dilakukan
dalam skala besar. Semboyan small is beautifull mungkin tidak
cocok diterapkan dalam bisnis ini, dan perlu diganti dengan big is
beautifull. Agar usaha peternakan dan pertanian bisa dilakukan dalam
skala besar, maka harus dikuasai ilmu, teknologi, informasi dan
menejemennya. Kalau kita melongo dan rajin berbincang melihat peluang,
maka jangan salahkan jika peluang yang ada dimanfaatkan oleh orang lain.
Keberanian dan keseriusan dalam menggarap pasar pertanian dan peternakan di
negeri sendiri merupakan tantangan generasi sekarang. Jika peternakan
bisa dikembangkan dengan baik, maka pertanian organic juga akan berkembang.
Selanjutnya, bisnis peternakan organic juga terbuka di depan mata, untuk
memenuhi kebutuhan pasar daging dan susu organic. Ingat jurus bisnis
adalah, siapa cepat dia dapat. Siapa pintar dia dibayar. Itu
saja…! Mari rebut kesempatan
itu dengan gigih, mantap dan serius. Serius …., gitu loh….!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar