Budidaya Puyuh Yang Menjanjikan
Dengan modal kecil dan lahan yang sempit, budidaya burung
puyuh, dapat memberikan keuntungan. .Apalagi jika dipadukan dengan teknologi
EM4, yang menjadikan ternak puyuh lebih sehat, napsu makan bertambah, tidak
mudah stress, rajin bertelur, kotorannya tidak berbau dan lebih kering serta
dagingnya lebih gurih.
Inilah kesan Sutoro pemilik Tri Berkah Quail Farm di
kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kec. Pacet Cianjur Jawa Barat yang aktif
menggunakan EM4 untuk menjaga kesehatan ternaknya.
Menurut perhitungan kasar, burung puyuh dapat bertelur
setiap hari hingga 80%, jika memelihara puyuh 1000 ekor, berarti 1000 x 85%
menjadi 800 butir. Jika 1 butir harga terendah Rp. 185 saja itu menghasilkan
148.000/hari. Sedang untuk pakan hanya membutuhkan 20 kg/hari. Kalau harga
pakan Rp.3500 jadi perhari 70 ribu ditambah obat-obatan dan probiotik (EM4) dan
lain-lain Rp. 30 ribu, masih sisa keuntungan bersih 85 ribu x 30 hari jadi perbulan
Rp.2.55000/bulan.
Bagaimana kalau memelihara 2000 ekor atau 3000, atau 5000
ekor atau lebih tentu banyak lagi
untungnya. Hal ini diamini oleh, Slamet Wuryadi R yang menjadi konsultan serta
supplier telur puyuh dan aktif di organisasi Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia
(APPI) bahwa,budidaya puyuh sangat menguntungkan, karena untuk memulai beternak
puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas.
Kemudian jika memelihara Ayam dan itik, baru mulai bertelur
setelah berumur sekitar enam bulan sedangkan puyuh sudah mulai bertelur pada
umur 45 hari. Dan harga telur puyuh di pasaran selalu tinggi dibandingkan
dengan biaya produksi. Karena itu, belum pernah terjadi kisah seperti peternak
unggas yang rugi akibat harga jual telur puyuh yang rendah.
Untuk menjaga kesehatannya, pakar per-puyuh-an, Slamet
menuturkan bahwa puyuh termasuk unggas yang tidak mudah terserang penyakit.
Persentase kematian puyuh lebih banyak disebabkan cuaca yang dingin atau akibat
terjatuh dari kandang. Untuk mencegah tingkat kematian yang tinggi pda puyuh,
diperlukan beberapa perawatan kesehatan. Pertama menjaga kebersihan kandang,
peralatan dan pakan.
’’Untuk mencegah timbulnya penyakit, lingkungan sekitar
puyuh harus di jaga kebersihannya. Terutama kebersihan kandang, tempat pakan
dan tempat minum serta peralatan dan perlengkapan. Begitu juga dengan pakan
yang diberikan harus bebas dari hama,
kuman, cendawan dan bahan toksin lainnya,’’kataya.
Untuk kebersihan kandang, setiap hari kandang disemprotkan
dengan EM4 dengan dosis, 10 cc EM4 ditambah dengan 1 liter air. Begitu juga
untuk memperbaiki pencernakan puyuh, 1 kilogram pakan di campur dengan 10 cc
EM4, Sedang untuk air minumnya 1 liter air dicampur hanya 1/4 cc EM4
Tujuan pemberian EM4 pada ternak ini ini dimaksudkan untuk
mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak,
menekan atau mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak, mengurangi
stress, memperbaiki mutu daging ternak, mengurangi jumlah kematian ternak dan
lain-lain.
Dan yang tak kalah
penting juga harus sering mengontrol kesehatan puyuh. Jika ada yang kelihatan
sakit segera dikarantina untuk diberikan pengobatan sesuai petunjuk dari dokter
hewan atau penyuluh dari dinas peternakan. Kemudian memberikan vaksinasi sesuai
aturan selama putuh itu hidup.
Menurut Slamet, puyuh sangat potensial dikembangkan untuk
diambil telur atau dagingnya. Diantara semua jenis unggas petelur, ternyata
puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur
Jenis Unggas Produksi
Telur (butir/tahun)
1. Ayam Petelur 300 – 360
2. Puyuh
250 – 300
3. Itik
200 – 270
4. Ayam Boiler 190 – 200
5. Kalkun
220
6. Angsa
100
7. Merpati
50
Daging puyuh pun sebenarnya banyak diminti masyarakat,
namun biasanya daging puyuh dijual dengan nama burung dara. Rasanya yang gurih
dan tidak banyak memiliki lemak membuat daging puyuh digemari banyak orang.(A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar