Hidup Sehat Dengan Produk EM4
Rumah
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang,
pangan dan kesehatan Karena itu rumah haruslah sehat dan nyaman agar
penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas hidupnya
Salah satu
persyaratan rumah sehat adalah dapat pencegahan penularan penyakit penghuninya. Penyakit yang menyerang itu diantaranya
kurangnya pengolahan air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, disamping tentunya lingkungan yang
mendukung.
Pastilah rumah yang tidak terawat akan
timbul berbagai macam penyakit. Begitu banyak berkeliaran basil, jamur,
bakteri, virus, bisa menyebabkan penghuni rumah terhinggap penyakit. Bahkan
rumah yang tidak terawat bisa menjadi ladang perkembangbiakkan kuman.
Membersih rumah yang sumber bahan
kimia adalah faktor utama yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Termasuk
penggunanya juga ikut berperan dalam terjadinya polusi dengan memilih
bahan-bahan pembersih yang tidak ramah lingkungan, memakai pupuk dan pestisida
kimia dan menggunakan energi yang tidak ramah lingkungan
Menjaga
kebersihan rumah beserta lingkungan sekitar adalah modal awal mencegah
datangnya penyakit. Sayangnya, kini banyak produk pembersih rumah yang biasa
digunakan ternyata beresiko buruk bagi kesehatan manusia.
Dari cara
penyemprotan, penggunaan dan pembuangan produk pembersih inilah resiko
buruk jika dilakukan secara tidak tepat,
tanpa disadari bahan kimia yang terkandung di dalam produk pembersih sedikit
demi sedikit mulai mencemari udara, air minum, makanan dan berakhir pada
menurunnya kondisi kesehatan tubuh.
Bahan pembersih
rumah tangga berbasis kimia dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi kulit
dan gangguan pernapasan atas seperti radang tenggorokan, batuk, pilek.
Sedangkan dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan pada lever,
pernapasan dan ginjal serta menimbulkan penyakit lainnya.
Karena itu akan
lebih aman jika membersihkan rumah serta perabotan jika
kembali memanfaatkan bahan organik yang dapat mengurangi penggunaan
pembersih berbahan kimia. Selain terjangkau dan aman bagi tubuh, cara ini
sekaligus merupakan upaya menghijaukan kembali bumi yang dipijak.
Untuk mencegah
itu, PT. Songgolangit Persada memiliki produk alami (organic) yang dapat
menghalau perkembangan bakteri merugikan. Produk tersebut adalah EM4 Toilet. Produk yang
berasal dari Jepang ini merupakan kultur EM dengan konsep
bioremediasi bahan organik dengan memanfaatkan kerja dari berbagai
mikroorganisme alami secara fermentasi sehingga potensi pencemaran dapat ditekan.
EM4 Toilet
mengandung berbagai mikroorganisme yang effective yang masing-masing
mikroorganisme ini mempunyai kerja yang sangat spesifik dan bekerjasama secara
sinergis dalam menguraikan limbah organik serta menangkap gas yang menyebabkan
bau (H2S, NH3 dan lainnya) sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitasnya
sehingga sangat tepat untuk digunakan pada WC/Septik Tank menghilangkan bau
kurang sedap ataupun menekan baketri pathogen dan (E.Colli,) yang
terdapat dalam air tanah akibat resapan septic tank yang umumnya dijumpai di
kota-kota yang padat penduduknya.
Sedang manfaat
EM4 Toilet diantaranya, menghilangkan
bau tidak sedap pada kamar mandi dan WC, mengatasi saluran got/WC yang tersumbat,.
Menghemat biaya pengurasan septic tank,. dapat digunakan untuk membuat kompos, hemat dan ramah lingkungan
Salah satu penyebab masalah kebersihan
lingkungan adalah limbah rumah tangga yaitu tinja manusia. Pencemaran
bakteriologis merupakan masalah pokok dalam pencemaran akibat tinja.
Pengelolaan tinja yang hanya ditampung dengan menggunakan septicktank akan
menyebabkan pencemaran lingkungan, sehingga perlu dicari alternatif lain
bagaimana cara mendegradasi bahan organik secara cepat sekaligus dapat menekan
pertumbuhan E.coli.
E Coli adalah indikator dalam penentuan tercemarnya air
oleh limbah domestik, seperti limbah rumah tangga, hotel, dan lain-lain.
Bakteri E Coli biasanya ke luar menuju alam bebas bersama tinja.
Bakteri ini dijadikan indikator karena paling mudah
diindentifikasi dengan pemeriksaan di laboratorium. Jika E Coli terdeteksi
dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja manusia dan sangat mungkin
mengandung bibit penyakit berbahaya sehingga air yang tercemar E Coli perlu
diwaspadai atau tidak layak diminum.
Bacteri E Coli dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika
masuk ke saluran pencernaan, baik melalui minuman maupun makanan. Gangguan
kesehatan tersebut, bisa berupa tifus, kolera, hepatitis, diare, dan lain-lain.
Terkait dengan itu, WHO mensyaratkan kandungan E coli pada
air bersih sebesar nol. Sedangkan Departemen Kesehatan menyatakan kandungan E
coli pada air perpipaan maksimal 10 per 100 ml dan air nonperpipaan maksimal 50
per 100 ml
Lingkungan Rumah Bersih
Sampah Tertangani Dengan EM4
Jika saja setiap
keluarga mengolah sampahnya sendiri, tentu persoalan lingkungan basa
tertangani. Karena penghasil sampah terbesar terutama di kota
besar seperti Jakarta, Surabaya dan lain-lain adalah sampah yang
berasal dari rumah tangga.
Sampah rumah
tangga memang kelihatnnya sepele, tapi jangan salah, sampah rumah tangga ini
penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.
Banyak yang beranggapan, sampah merupakan
bahan buangan yang tak berharga. Padahal, sampah sangat berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai bahan pupuk tanaman dan memiliki nilai ekonomis jika
dikelola secara baik. Persoalan lain dengan mengolah sampah tersebut, akan
mengurangi permasalahan yang terus meningkat seiring perjalanan waktu, terutama
disebabkan oleh terus meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia secara
langsung maupun secara tidak langsung, tentunya juga akan menyebabkan semakin
meningkatnya volume sampah sehingga
menjadi beban bagi lingkungan.
Perlu
dicermati, perilaku warga seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, di
jalan di sungai dan di tempat lain masih sulit diubah. Berbagai slogan, edukasi
ke warga tak henti dilakukan. Namun karena prilaku jelek ini sudah menjadi
kebiasaan sehingga sulit diubah.
Walhasil,
masalah sampah rasanya tidak kunjung bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun
sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, LSM yang cinta
lingkungan dan lembaga lain yang peduli dengan masalah sampah
Sampai
sekarang ini, sampah tetap saja terlihat menumpuk di mana-mana. Masyarakat
masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah khusus sudah disediakan,
misalnya tempat sampah bahan organik,
sampah khusus plastik, dan tempat sampah khusus logam. Anehnya tempat
sampah itu sepertinya tidak berfungsi. Tempat sampah organik isinya plastik,
sandal, dan sampah-sampah lain campur jadi satu.
Karena itu,
masalah sampah tidak cukup hanya dengan menyediakan tempat sampah khusus saja.
Penyelesaian masalah sampah sebaiknya dimulai dari tingkat yang paling rendah
yakni penghasil sampah. Cara praktis mengelola sampah rumah tangga itu
merupakan alternatif yang mudah bagi warga kota-kota besar dan bermanfaat bagi
dunia pertanian
Padahal, dari
sampah ini, menghasilkan pupuk organik yang murah, berkualitas, terjangkau, dan
mempercepat terwujudnya sistem pertanian organik yang lestari berproduksi,
ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat.
Tetapi
sayangnya, tidak jarang sampah rumah tangga dibuang begitu saja disaluran drainase yang menyebabkan saluran air
dan selokan tersumbat dan menimbulkan dampak turunan berupa banjir.
Di TPA sendiri
karena sampah cepat penuh dan menggunung, kondisi tersebut mengakibatkan
terjadinya pencemaran udara serta terganggunya aktifitas masyarakat di sekitar
TPA.
Keluarga
Djamaluddin Suryohadikusumo dan Sri Murniati, yang tinggal di komplek Bumi
Karang Indah Lebak Bulus salahsatu keluarga yang sudah sadar akan lingkungan.
Sudah lama keluarga ini memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk organic
untuk dimanfaatkan sendiri untuk tanaman hias di rumahnya..
Untuk memudahkan
mendaur ulang sampah menjadi pupuk organic, keluarga ini menggunakan teknologi
efektive mikroorganism (EM4).
‘’Untuk
menjadikan sampah menjadi kompos merupakan langkah yang paling positif, dengan
menggunakan pengurai aktive (EM4) sehingga proses membuat kompos atau bokashi
menjadi lebih cepat,’’katanya.
Djamaluddin
mengakui, membuat kompos baru sekedar coba-coba
karena terdorong upaya bagaimana solusi menanggulangi sampah di
lingkungan kelurahan yang sempat
meresahkan warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap.
‘’Dulu warga
disini selau membakar sampah, namun upaya ini juga menimbulkan masalah karena
terjadi polusi udara. Kemudian saya akhirnya sepakat untuk memanfaatkan sampah
menjadi kompos dengan menggunakan teknologi EM4 agar proses fermentasinya
cepat,’’jelasnya.
Niat baik
inilah, Djamaluddin membuat bak penampungan sampah serta sarana pemprosesan menjadi bokashi
padat dengan ukuran 2x3 yang terdiri dari beberapa bak.’’ Dari hasil membuat
kompos, rencananya kami akan pakai sendiri untuk penghijauan di kebun kami, mudah-mudahan
ke depan bisa kami jual. Tetapi untuk sekarang cukup kita manfaatkan
sendiri,’’jelasnya.
Memang,
cara terbaik mengatasi masalah sampah adalah mengolah sampahnya masing-masing
(sampah rumah tangga). Lalu bagaimana mengolah dengan praktis, tentunya dengan
teknologi daur ulang sampah yang efektif menggunakan bakteri pengurai yang
ramah lingkungan dan terjangkau di masyartakat seperti EM4 sambil menciptakan
sistem edukasi yang tepat bagi masyarakat.
Justru
pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat, dan menyelesaikan sampah sejak
dari rumah, sudah bisa memutus mata rantai masalah sampah di perkotaan. Tak ada
salahnya kalau masyarakat kota
bergerak sendiri untuk mengolah sampahnya sendiri. Maka, marilah beramai-ramai
mengelola sampah sendiri. (A).
Cara Penggunaan EM4 Toilet
WC/Toilet/Got
Siram 1 liter EM4 Toilet ke dalam
lubang WC, septic tank setiap 3 (tiga) bulan sekali. Untuk efesiensi biaya,
larutkan 1 liter EM4 Toilet ke dalam 5 – 10 liter air, tambahkan 5 sendok makan
gula merah atau molase (tetes tebu) dan diamkan dalam wadah tertutup rapat
selama 1 sampai 4 hari, kemudian siramkan ke dalam lubang WC, septic tank, got
dll, setiap 1 -2 minggu sekali.
Menghilangkan Bau di Kamar Mandi
Larutkan 1 – 2 sendok makan EM4
ke dalam 1 liter air dan semprotkan pada lantai dan dingding kamar mandi,
setiap minggu sekali atau seperlunya.
Menghilangkan Bau Sampah dan Mencegah Lalat
Larutkan 1- 2 sendok makan EM4 ke
dalam 1 liter air dan semprotkan pada tumpukan sampah. Sampah tersebut
selanjutnya dapat digunakan sebagai pupuk organic.
Menghilangkan Bau di Tempat Cucian Dapur
Larutkan 1- 2 sendok makan EM4 ke
dalam 1 liter air kemudian semprotkan di sekitar tempat cucian setiap 2 – 3
hari atau seperlunya.
EM4
Toilet yang paling efektif dalam upaya mendegradasi bahan organik yang
terkandung di dalam tinja manusia. Selain itu bakteri ini memiliki
karakteristik tidak bersifat pathogen terhadap tanaman serta dapat menghambat
pertumbuhan bakteri E.coli, sehingga EM4 Toilet ini dapat dijadikan
alternatif pengelolaan limbah dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan
khususnya masalah pencemaran air.
bs ngak em4 pertanian pengganti em4 toilet? krn didaerah kami tdk ada em4 toilet.
BalasHapus