Target Indonesia
Soal Perikanan dan Kelautan
Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) mempublikasikan Rumusan Rakornas KKP Tahun 2010
yang menyebutkan visi KKP menjadikan "Indonesia
Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015".
Namun,
sebelum rencana itu terlaksana pada tahun 2015, Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya telah mengakui Indonesia
sebagai negara perikanan terbesar. Menurut Kasit Piromya, Indonesia
merupakan salah satu produsen terbesar ikan yang memiliki armada perikanan dan
industri pemrosesan ikan terbesar di dunia. Untuk itu, pemerintah Thailand sangat bergantung kepada perikanan Indonesia.
"Indonesia adalah mitra yang
mempunyai sumber perikanan terbesar di dunia. Indonesia
memiliki sumber-sumber tersebut dan kita mempunyai armada perikanan terbesar di
dunia ( yaitu Indonesia),
dan salah satu negara yang mempunyai industri pemerosesan ikan terbesar di
dunia. Jadi, kita bergantung terhadap perikanan Indonesia,’’katanya waktu itu.
Sementara
itu, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa telah membahas masalah perikanan
dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya, pada pertengahan bulan
Februari lalu. Menurut Marty, kerjasama di bidang perikanan antara Indonesia dan Thailand akan ditandatangani pada
pertengahan tahun 2010 ini.
Kerjasama
tersebut menurut Marty harus saling menguntungkan melalui pengaturan atau
manajemen yang baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan bagi kedua negara.
’’Saya rasa kata kuncinya adalah saling
menguntungkan, tadi seperti ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Kasit, dipahami
bahwa masalah perikanan ini masalah yang memerlukan manajemen yang baik
sehingga tidak menjadi permasalahan antara kedua negara, justru sebaliknya bisa
menjadi suatu topik atau suatu bidang kerjasama yang mempersatukan kedua
negara’’,katanya.
Indonesia
mempunyai target fantastis, menjadi penghasil produk perikanan terbesar di
dunia pada 2015. Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan perikanan budidaya sebagai
ujung tombaknya. Produksi perikanan budidaya akan ditingkatkan menjadi 16,89
juta ton pada 2014 atau naik 353% dibandingkan produksi tahun 2009 sebesar 4,78
juta ton.
Terget
ambisius Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad bukannya tanpa alasan.
Dia melihat potensi yang sangat besar, baik dari sumber daya alam, luas lahan
dan iklim yang kondusif, penguasaan teknologi, serta ketersediaan sumber daya
manusianya. Pasarnya pun masih terbuka lebar.
Untuk
itu, diperlukan upaya keras dan berbagai terobosan.
Target ini akan tercapai jika ada keseriusan dari KKP sendiri dan dukungan semua sektor, seperti Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, kalangan perbankan, dan lembaga-lembaga riset. Petambak, misalnya, memerlukan modal, dukungan infrastruktur, keterampilan manajemen, dan teknologi modern.
Target ini akan tercapai jika ada keseriusan dari KKP sendiri dan dukungan semua sektor, seperti Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum, kalangan perbankan, dan lembaga-lembaga riset. Petambak, misalnya, memerlukan modal, dukungan infrastruktur, keterampilan manajemen, dan teknologi modern.
Menurut Fadel, Thailand,
Filipina, dan Vietnam
bisa merajai sektor perikanan internasional karena ada dukungan penuh dari
sektor-sektor terkait. Padahal, luas lahan untuk budidaya perikanan di
negara-negara itu jauh lebih kecil dari Indonesia, juga jumlah
pembudidayanya. Di subsektor perikanan tangkap pun seharusnya kita jauh lebih
unggul karena memiliki perairan yang sangat luas.
Potensi
perikanan Indonesia
adalah yang terbesar di dunia. Secara keseluruhan mencapai 65 juta ton, yang
terdiri dari 7.3 juta ton pada sektor perikanan tangkap dan 57.7 juta ton pada
sektor perikanan budidaya.
Hingga saat ini Indonesia
menempati urutan ke 12 untuk negara pengekspor produk perikanan. Posisinya
berada di bawah Vietnam dan Thailand yang sebenarnya memiliki sumber daya
terbatas dan jauh di bawah Indonesia.
dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun mendatang sektor perikanan akan lebih
memberi kotribusi terhadap kemakmuran bangsa. Terutama dengan penciptaan
lapangan kerja baru.
Pemerintah
akan terus melakukan upaya peningkatan nilai produksi perikanan. Yaitu dengan
merevitalisasi industri perikanan nasional yang ditekankan pada aspek
pengolahan dan aspek kebijakan. Langkah nyata pelaksanaan revitalisasi adalah
mempercepat pengembangan usaha Kecil dan Menengah Kecil (UKM). Langkah ini
diimplementasikan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. (A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar