Dengan EM4, Bobot Kambing Naik 4 Kilogram Perbulan
Bahan-bahan organik atau
limbah pertanian menjadi pakan yang bermutu tinggi untuk ternak kambing namun
saratnya harus difermentasi dengan EM4. Dengan fermentasi EM4, berat ternak
kambing bisa naik 4 kilogram perbulan.
Limbah pertanian seperti jerami,
limbah jagung, kulit kacang tanah dan
lain-lain masih memiliki nilai kandungan gizi yang banyak sehingga masih
dimungkinkan sebagai pakan ternak terutama kambing. Dengan kondisi sekarang
ini, bisnis penjualan kambing sangat menguntungkan. terlebih ketika
menjelang hari raya Idul Adha, selamatan, akikah, dan sebagainya. Tidak heran
jika banyak yang memprediksi bahwa sampai kapan pun, ternak kambing merupakan bisnis yang potensial.
Inilah yang melatar
belakangi Kunto Setyono BE, SE Ketua LSM dan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Rejo Mulyo Karto Harjo Madiun
Jawa Timur, untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatan petani di
wilayahnya tersebut.
Menurut Kunto, animo
masyarakat untuk terjun dan menekuni bisnis jual beli kambing belakangan
ini terlihat semakin meningkat. Menjelang Idul Adha harga domba jantan
biasanya minimal Rp 1.000.000,00/ekor ukuran sedang, sementara yang besar
di atas Rp 1 juta/ekor, dengan kenaikan harga per tahun selisihnya rata-rata Rp
200.000,00/ekor sampai Rp 300.000,00/ekor.
Melihat peluang tersebut,
masih sangat mungkin ternak domba dan kambing. Karena tidak hanya produk
dagingnya yang bisa menjadi komoditas bisnis, namun juga peluang terbuka untuk
industri pupuk organik, dan
lain-lain.
Kunto juga menjelaskan, sistem
pemeliharaan domba dapat dilakukan secara intensif dalam kandang beterei
berukuran 1 m x 80 cm untuk setiap 2
ekor domba. Domba tidak digembala, pakannya bukan rumput, melainkan hasil
fermentasi berbagai bahan limbah pertanian. Bahan baku berasa dari limbah pertanian yang banyak
dijumpai di pedesaan, misalnya jerami, kulit kacang dan kedelai, janggel
jagung, kulit buah kopi, kulit buah cacao, bekatul dll. Untuk meningkatkan gizinya
ditambah tepung susu dan tepung ikan.
Sebagai starter fermentasi
digunakan EM4, pemberian pakan 2 kali sehari pagi dan sore, minuman selalu
tersedia. Untuk mencegah bau tak sedap, secara rutin kandang dan tempat kotoran
disemprot dengan larutan EM4 seminggu sekali. Kotoran domba yang terkumpul
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
biogas, sebelum diolah menjadi pupuk organik. Selain itu dapat digunakan
sebagai penumbuh pakan alami memelihara ikan.
Cara ini diyakini sangat
efisien dan menguntungkan, karena peningkatan berat badan domba 2 – 4 kg/bulan.
Ini sangat cocok untuk pengadaan domba dalam jumlah besar, misalnya untuk
pengadaan hewan qurban.
Pembuatan pakan fermentasi Bahan Bakunya adalah :
1. Jermi padi (digiling)
2. Titen / kulit dan batang
kedelai atau kacang hijau (digiling)
3. Kulit kacang tanah
(digiling)
4. Jagung (digiling)
5. Janggel Jagung dan Klobot
(digiling)
6. Tepung Gaplek / tepung
tapioca
7. bungkil kelapa (lembut)
8. Tepung ikan
9. Bekatul
Dekomposer
EM4, molase, garam grosok
tanpa yudium 0,5 kg, air sumur 20 liter, vitamin multimix 1 buah, jamu ternak
(bisa dipakai bisa tidak) 1 liter
bahan decomposer diaduk
secara merata
Cara dan Proses Fermentasi
Komposisi bahan baku
terdiri dari jerami dan titen 35 %, jagung , jangger dan klobot 15 %, kulit
kacang tanah 10%, caplek 13%, bekatul
10%, bungkil 15%, tepung ikan 2 % dan semua bahan diaduk secara merata.
Semua bahan baku dibasahi dengan
larutan decomposer secara merata. Untuk campuran ini dibutuhkan kadar air 15 –
20 % (jangan terlalu basah). Setelah tu msukkan campuran dalam tong plastic dan
di ditekan-tekan sampai padat. Tong tutup rapat, jangan sampai bocor, agar
tidak terkontaminasi dengan udara luar, simpan ditempat yang kering.
Fermentasi membutuhkan
waktu minimal 4 hari, makin lama makin baik, tanda proses fermentasi berhasil adalah
warna pakan kuning kecoklatan, aromanya tape dan permukaannya tumbuh jamur
seperti kapas. Dalam 1 bulan dapat meningkatkan bobot domba atau kambing
sekitar 4 kilogram. (A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar