Beternak Sapi Organik
Beternak sapi telah lama dikenal masyarakat. Namun
sayangnya, usaha yang menjanjikan ini, sekedar usaha sampingan saja. Memang,
walau memelihara sapi dikelola secara tradisional tetapi tetap memberikan hasil
yang lumayan, apalagi jika pemeliharaannya ditingkatkan, sehingga pertambahan
berat badan ternak mencapai hasil yang maksimal.
Sebuah peluang usaha yang menggiurkan
tentunya. Perlu diketahui, laju pertambahan penduduk yang terus meningkat serta
untuk meningktakan gizi masyarakat Indonesia, sangat memerlukan
tambahan konsumsi daging.
Karena itu, beternak
sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan makanan berupa
daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dan sangat penting dalam
kehidupan masyarakat.
Untuk pemenuhan
kebutuhan protein hewani, peternak perlu meningkatkan produksi daging.
Perkembangan usaha penggemukan sapi didorong oleh permintaan daging yang terus
menerus meningkat dari tahun ke tahun. Diharapkan Indonesia bisa berswasembada daging
dan tidak perlu mengimpor.
Namun tentunya, usaha
tersebut memerlukan teknologi tepat guna dengan biaya murah. Apalagi
peningkatan usaha peternakan sapi sebaiknya diarahkan agar meminimalkan penggunaan
produk pakan kimiawi. Atau lebih jelasnya, peningkatan usaha peternak sapi
perlu diarahkan ke peternakan sapi organik.
Dengan potensi alam yang tersedia, pakan alami
sangat mudah didapat. Dengan bioteknology yang tepat, limbah pertanian dapat
diolah menjadi pakan berkualitas tinggi. Limbah yang difermentasi misalnya, kandungan
gizi dan protein lebih tinggi, lebih mudah dicerna oleh ternak dan bisa
disimpan dalam waktu satu bulan. Dengan bioteknology ini, juga menghasilkan
pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Dengan bioteknology ini,
persoalan sanitasi dan lingkungan dapat diatasi.
Melalui
bioteknology, ternak sapi lebih sehat karena mampu menyeimbangkan
mikroorganisme di dalam perut ternak, walhasil bobot sapi akan terus bertambah
dan memiliki keuntungan yang lebih
besar.
Karena itu, produk teknology mikrobia yang berguna untuk
membantu menaikan kadar protein bahan pakan sangat penting. Melalui MEDIA EM
FORUM ini, peternak atau calon peternak sapi potong bisa termotivasi agar lebih
serius menangani peternakan sapi organik.
Tentunya, dengan
banyaknya usaha sapi di masyarakat, pemerintah
berharap masyarakat bisa memenuhi kebutuhan daging secara mandiri.
Kenyataan saat ini, hampir 20 % dari kebutuhan daging sapi di Indonesia masih diimpor dari luar
negeri.
Memang,
swasembada daging tidak hanya terkait dengan ternak sapi. Esensinya, ke depan
upaya peningkatan populasi dan produksi daging juga menyangkut berbagai jenis
ternak lain seperti domba, kambing, kerbau, kelinci dan beragam ternak unggas
yang produktif untuk dibudidayakan.
Tentunya,
pembangunan peternakan bukan hanya urusannya Departemen Pertanian saja, tetapi
juga menuntut kepedulian serta dukungan banyak pihak termasuk masyarakat,
dengan perspektif selain tercukupinya kebutuhan protein hewani (daging - susu -
telur) juga terbukanya lapangan kerja berkat berkembangnya usaha peternakan.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar