Menanam Sayuran Organik
Budidaya sayuran organik semakin popular dan bahkan
produksinya banyak dicari orang. Karena masyarakat sekarang lebih peduli terhadap
kesehatan dan lingkungan.
Permintaan Sayuran organik tak hanya di
dalam negeri saja, banyak juga datang dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia,
Eropa dan Amerika. Tentu hal ini membuka peluang bagi petani sayuran organik
untuk melakukan ekspor ke negara-negara tersebut.
Pada intinya bertani organik menjadi sebuah
peluang usaha yang sangat bagus untuk dikembangkan. Dan bisa dibudidaya dimana
saja asalkan media tanahnya subur. Sayuran seperti bayam, sawi, katuk, caisim,
selada, kangkung dan kemangi dan lain-lain adalah sayuran paling menguntungkan
jika dibudidaya. Menariknya lagi, budidaya sayuran pun bisa dilakukan dilahan
sempit seperti pekarangan rumah.
Ibu-ibu rumah tanggapun bisa menanam di pekarangan
rumahnya. Sayuran musiman yang bisa cepat panen seperti bayam, kangkung,
selada, caisim bisa jadi pilihan. Jika
tak mau repot mengolah lahan, penanaman sayuran organik bisa ditanam dalam polybag, kaleng bekas, baskom
atau ember yang disusun berjejer di rak bertingkat yang terbuat dari kayu.
Dengan media tanam campuran tanah dan bokashi 1:1 serta penyiraman 2 kali
sehari, sayuran tersebut bisa dipanen dalam waktu 3 minggu.
Untuk menghasilkan produksi yang maksimal,
tanah harus digemburkan dan diberi bokashi yang terbuat dari kotoran hewan,
bahan-bahan organik seperti rerumputan, daun-daunan yang difermentasi. Nah,
untuk memfermentasi bahan-bahan organik tersebut bisa menggunakan bakteri
pengurai seperti EM4. Teknologi ini
merupakan teknologi terbaru dibidang pertanian yang ramah lingkungan dan tidak
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Mungkin berkebun bisa menjadi rekreasi yang
menyenangkan dipagi hari dengqn merawat tanaman. Bisa saja stres dan sakit yang kita derita bisa sembuh
dengan berkebun. Jadi mengapa kita tidak bertanam sayuran organik di lahan pekarangan
kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar