Seriuskah Perhotelan Mengelola Limbahnya?
Penanganan limbah dalam kegiatan industri perhotelan, disinyalir
masih banyak yang belum memperhatikan syarat mutu limbah yang ditetapkan.,
ditandai dengan seringnya terjadi kasus pencemaran disekitar lingkungannya.
Dewasa
ini pemerintah telah berusaha meningkatkan pembangunan sektor pariwisata
sebagai salah satu sektor yang dapat diandalkan dalam perolehan devisa.
Selain
itu dunia pariwisata dapat memperluas kesempatan kerja dan berusaha mendorong
pembangunan daerah, peningkatan kegiatan ekonomi, memperkenalkan alam dan nilai
budaya yang menarik yang diminati wisatawan baik lokal maupun mancanagara.
Walhasil,
kebutuhan akan jasa perhotelan akan semakin meningkat. Dan perkembangan usaha
perhotelan akan sangat lengkap bila memberikan kenyamanan lingkungan baik di
dalam lingkup hotel sendiri maupun lingkungan disekitar hotel.
Di Indonesia terdapat
beberapa kasus yang timbul kepermukaan mengenai keluhan limbah hotel. Memang hotel
merupakan salah satu sarana akomodasi yang memiliki peran penting dalam
pariwisata. Keberadaannya sangat dibutuhkan. Namun tentunya, dalam pembangunan
hotel tersebut harus mengkuti prosedur yang benar.
Salah satu yang
menjadi pertimbangan diijinkannya operasional hotel disuatu daerah tertentu
adalah permasalahan pembuangan limbah dan tentunya juga sudah ada aturan
pemerintah mengenai tata cara pengelolaan limbah baik itu padat maupun cair.
Pembuangan limbah yang tidak benar bukan hanya menimbulkan kerugian bagi
lingkungan alam, tetapi juga berdampak pada lingkungan sosial sekitar tempat
hotel tersebut berada.
Kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di
pantai Kuta Bali misalnya, sebagai salah satu kasus karena lemahnya kesadaran
serta pengawasan yang ada. Kurangnya fungsi kontrol dari semua lapisan, baik
itu masyarakat dan pemerintah. Masyarakat kurang teredukasi dengan baik untuk
dapat mengetahui bagaimana pencemaran lingkungan terjadi ataupun indikasi dari
pencemaran lingkungan itu sendiri, sehingga mereka kurang waspada terhadap
pencemaran yang dilakukan oleh oknum beberapa hotel yang berada di lingkungan tersebut..
Perlu diketahui, pencemaran
di laut bukan hanya akan berdampak pada terumbu karang saja. Tetapi berefek
pada manusia itu sendiri. Jika pencemaran lingkungan terjadi di air laut maka
yang terjadi adalah ikan yang berada di perairan tersebut ikut terkena
dampaknya. Beberapa biota laut yang hidup di lingkungan air tersebut tidak bisa
menguraikan limbah kimia yang dibuang ke laut. Kemudian ikan tersebut dikonsumsi
oleh manusia maka dampak yang timbul kemudian adalah kesehatan manusia.
Pembangunan hotel
seharusnya juga disertakan dengan pembangunan IPAL (Instalasi Pembuangan Air
Limbah). Limbah yang paling banyak di hasilkan oleh hotel adalah limbah cair
yang kemudian disusul dengan limbah padat dan lainnya. Limbah cair yang dihasilkan
hotel dapat merusak lingkungan jika dibuang begitu saja.
Pengolahan air limbah pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan metode biologi. Metode ini merupakan
metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode kimia dan fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode biologi (bakteri
pengurai) adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk
menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah.
Mikroorganisme sendiri selain
menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang
terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan lumpur aktif
(activated sludge) adalah merupakan proses pengolahan air limbah yang
memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.
Dalam pengolahan air limbah itu
sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter
kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik,
karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan
ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri
dari total organic carbon(TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air
limbah dapat dilihat dari parameter total
suspended solids (TSS), pH,
temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik
dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Dengan cara tersebut maka bisa
didapatkan air bersih kembali yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya,
seperti untuk menyiram tanaman sehingga tidak perlu lagi mengambil cadangan air
tanah yang ada. Hal ini menjadi efektif dan ramah lingkungan, roda perekonomian
dapat berjalan dengan serta lingkungan juga terjaga dengan baik. (A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar