MENGELOLA SAMPAH ADALAH TUGAS KITA
BERSAMA
Setiap orang,
keluarga, unit usaha, industri, masyarakat dan sebagian besar aktivitasnya
selalu menghasilkan sampah. Untuk lebih halusnya sampah disebut
limbah. Produk buangan dari hasil proses menghasilkan sesuatu disebut
sampah atau limbah. Limbah itu harus dikelola dengan baik agar tidak
merusak lingkungan dan kehidupan. Tempat mengelola limbah juga harus
terisolir dalam area tertentu agar tidak bercampur dengan area yang
bersih. Limbah juga harus dipilah antara yang beracun dengan yang tidak
beracun, antara yang organik dengan yang anorganik. Limbah dapur
dipisahkan sendiri, demikian juga limbah kaleng, kaca, besi, plastik semuanya
dipisah-pisahkan agar gampang mengelolanya.
Siapa yang
bertanggung jawab terhadap masalah sampah? Jawabannya adalah
masing-masing orang atau kelompok orang yang menghasilkan sampah itulah yang
bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri. Pemerintah mengelolanya
dengan membuat peraturan dan menyediakan infrastruktur pengelolaan
sampah. Masing-masing orang, keluarga, unit usaha, pabrik, tempat
fasilitas umum, perkantoran, sekolah, rumah sakit, semuanya harus bertanggung
jawab terhadap sampahnya masing-masing. Dalam skala yang lebih besar
pemerintah harus memiliki rancangan besar tentang pengelolaan sampah di
daerahnya, dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi. Rancangan
besar ini mencakup penentuan lokasi, luas area, pengangkutan, teknologi
pengolahan, sistim daur ulang dan pembiayaan.
Masalahnya
sekarang adalah masing-masing orang, kelompok orang, organisasi, industri dan
pengelola fasilitas umum belum maksimal bertanggung jawab terhadap
sampahnya masing-masing. Semuanya lempar batu sembunyi tangan.
Contohnya? Dari kebiasaan masyarakat yang masih suka membuang sampah
sembarangan, merokok dan membuang puntung rokok sembarangan, jalan raya yang kotor, jalan kecil dan gang yang jorok,
selokan yang tidak terawat, tempat fasilitas umum yang berbau parfum pesing dan
sengak, sampah pasar yang berserakan, pertokoan dan mall yang tidak
menyesuaikan jumlah toilet dengan jumlah pengunjungnya, pemulung yang
berkeliaran merobek dan mengais sampah yang sudah dibungkus, sampah rumah tangga yang dicampur-campur, semuanya itu membuat
kita pusing sendiri. Ditambah lagi dengan ketidak seriusan pemerintah
dalam menangani sampah, sehingga sampah itu merupakan beban besar yang tidak
bisa ditangani dengan baik.
Apa akibatnya
jika sampah tidak dikelola dengan baik? Fatal! Pertama, kesehatan
masyarakat terganggu, masyarakat bisa sakit dan biaya pengobatan sangat mahal
yang harus ditanggung oleh masyarakat itu sendiri dan juga oleh negara.
Kedua, investasi menurun. Sedikit orang atau pengusaha yang mau
berinvestasi di daerah jorok dan kumuh, sehingga perputaran ekonomi menjadi
lambat, lapangan pekerjaan sedikit. Perkembangan dan pembangunan
daerah menjadi lambat. Ketiga, daerah jorok dan kumuh
merupakan sarang tindak kriminal, kekerasan dan prostitusi. Keempat,
daerah jorok dan kumuh mencerminkan kehidupan masyarakat dan kehidupan
pemerintahnya juga jorok dan kumuh. Oleh karena itu penting sekali
dilakukan pengelolaan sampah yang baik, yang terpadu dengan teknologi yang
tepat dan efisien, sehingga memberikan kesejahteraan dan kehidupan yang lebih
baik bagi masyarakatnya.
Dari mana dan
kapan memulainya? Dari diri sendiri dan sekarang. Masing-masing
dari kita harus memiliki komitmen untuk mengelola sampah yang kita hasilkan
secara serius. Masing-masing orang harus memiliki rasa malu untuk jorok
dan takut untuk sakit akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.
Pemerintah harus membuat peraturan daerah yang
tepat dan bermanfaat untuk mengelola sampah masyarakatnya. Pemerintah
harus serius memikirkan dan merancang gambaran besar pengelolaan sampah
daerahnya sendiri. Pemerintah harus kreatif, inovatif mencari solusi
pengelolaan sampah baik dalam jangka pendek, maupan jangka panjang. Kita
semua harus bersatu padu memikirkan dan menyelesaikan pengelolaan sampah dengan
baik. Jangan setengah-setengah, jangan sendiri-sendiri. Masalah
sampah bisa diselesaikan jika kita serius, sinergis dan kontinyu. Selamat
bekerja, semoga sukses. @
Tidak ada komentar:
Posting Komentar